BENGKULUEKSPRESS.COM - Aceh merupakan provinsi yang memiliki kekayaan alam yang menakjubkan bahkan sanking indahnya, berbagai destinasi wisata mampu menarik perhatian para wisatawan luar. Tak hanya itu wisata kuliner Aceh juga menjadi incaran para wisatawan saat berkunjung ke sana.
Ada berbagai makanan dan minuman yang ditawarkan, tentunya kuliner tersebut memiliki cita rasa yang pas di lidah. Salah satu panganan yang harus kamu coba adalah Timphan.
Timphan adalah makanan khas hidangan tradisional Aceh yang telah melekat dalam sejarah dan kehidupan masyarakat Aceh. Timphan biasanya banyak dijumpai ketika hari-hari besar seperti hari raya atau acara-acara adat di Aceh.
BACA JUGA:Mencicipi Bolu Unik yang Direndam dengan Kuah Gula di Riau
Sebenarnya Timphan sudah dikenal sejak zaman dulu. Namun, tidak ada catatan pasti tentang asal mula hidangan ini.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa Timphan pertama kali muncul di tengah tengah masyarakat Aceh pada masa Kerajaan Aceh. Sejak itu, resep dan tradisi membuat Timphan terus diwariskan dari generasi ke generasi.
Kuliner yang satu ini terbuat dari nasi ketan yang diolah dengan santan kelapa, daun pandan, dan sedikit garam. Selain itu, beberapa varian Timphan juga menggunakan ikan, daging ayam, atau telur sebagai bahan isi.
BACA JUGA:Berkunjung ke Rumah Bunga Cafe, Kedai dengan Konsep Tempat Nongkrong Santai di Tengah Hutan
Saat, mencoba Timphan kamu akan merasakan kelezatan sebuah cita rasa yang akan membuat kamu ketagihan. Jika dilihat dari bentuk tampilannya Timphan hampir sama dengan lepat ubi, namun keduanya jauh berbeda mulai dari rasa dan bahan pembuatannya.
Nah, jika dari tekstur Timphan memiliki tekstur yang sama dengan lepat ubi yakni sedikit kenyal.
Proses pembuatan Timphan memerlukan keahlian khusus agar menghasilkan rasa dan tekstur yang sempurna. Pertama, nasi ketan dicuci dan direndam dalam santan kelapa yang telah dicampur dengan daun pandan dan garam selama beberapa jam.
Kemudian, nasi ketan ini dibungkus dengan daun pisang yang telah dibersihkan terlebih dahulu. Bagian yang menarik adalah cara membungkusnya, yang memerlukan keahlian tangan yang terampil.
Isian seperti ikan, daging ayam, atau telur telah diolah terlebih dahulu dengan bumbu rempah khas Aceh sebelum dimasukkan ke dalam wadah berbentuk segi empat dari daun pisang.
BACA JUGA:Berburu Kuliner Malam Tahun Baru di Kawasan Jalan Soeprapto Bengkulu
Setelah itu, Timphan dikukus dalam panci besar selama beberapa jam hingga matang dan cita rasa bumbu meresap sempurna ke dalam nasi ketan. Proses pengukusan ini memastikan kematangan yang merata dan kualitas makanan yang terjaga.