BENGKULUEKSPRESS.COM- Kucica Hutan (Copsychus malabaricus) juga dikenal sebagai Murai Batu termasuk ke dalam famili Muscicapidae atau burung cacing.
Tersebar di seluruh pulau Sumatra, Semenanjung Malaysia, dan sebagian pulau Jawa. Beberapa pakar menganggap ras dari Kalimantan Utara Murai alis putih (Copsychus malabaricus stricklandii) sebagai spesies tersendiri.
BACA JUGA:Tips Khusus Merawat Murai Batu Peliharaan, Dijamin Gacor Tanpa Henti
BACA JUGA:Cara Cepat Agar Murai Batu Segera Bertelur
Di habitat aslinya, Kucica Hutan cenderung memilih hutan alam yang rapat atau hutan sekunder. Kucica Hutan merupakan kelompok burung yang dikenal sebagai teritorial dan sangat kuat dalam mempertahankan wilayahnya
Memiliki banyak kelebihan dan menarik perhatian, tak sedikit yang menjadikan murai batu sebagai peliharaan.
Namun, perlu diketahui bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merawat burung murai batu.
Salah perawatan juga bisa berakibat fatal untuk murai batu. Salah satunya Osteoporosis atau pengapuran tulang.
Simak cara mengatasi Osteoporosis pada murai batu. Jangan dibiarkan, akibatnya fatal. Ini mempengaruhi kondisi dan stamina burung.
BACA JUGA:Atasi Kutu pada Murai Batu, Ini Ramuannya
BACA JUGA:Kurang Asupan Jangkrik, Bisa Bikin Murai Batu Kusam dan Menganggu Kesehatan
Sebelum itu, perlu diketahui ciri-ciri murai batu Osteoporosis. Yaitu, murai batu Osteoporosis bisa dilihat dari ciri fisiknya, di mana burung akan terlihat kusam dan lumpuh.
Tapi tenang, berikut cara mengatasi Osteoporosis pada murai batu :
1. Jemur ketika pagi hari, sekitar 1-2 jam. Usahakan jangan terlalu siang ya karena sinar mataharinya terlalu panas.
2. Ketika malam hari, berikan lampu 15 wat pada sangkar murai batu untuk menghangatkan tubuh burung.