BENGKULUEKSPRESS.COM - Pada umumnya, di usia tertentu, anak sudah bisa mulai bisa berbicara dan memiliki banyak kosakata. Namun, setiap anak tentu memiliki tumbuh kembangnya masing-masing. Beberapa anak mungkin belum mampu mengucapkan sejumlah kosakata dibanding anak sebayanya.
Nah, jika hal itu terjadi, ada kemungkinan anak mengalami speech delay atau keterlambatan bicara. Untuk mengetahui secara pasti apakah anak mengalami speech delay, kamu perlu mengetahui ciri-ciri anak speech delay terlebih dulu. Ulasan lebih lengkapnya, simak penjelasan berikut ini!
BACA JUGA: Jangan Abaikan! Kenali Ciri Anak Autis sejak Dini
Speech delay adalah kondisi anak mengalami keterlambatan bicara pada tingkat usia tertentu. Kondisi ini ternyata menjadi 10% masalah perkembangan anak-anak prasekolah.
Anak usia 2 tahun pada umumnya dapat mengucapkan sekitar 50 kata dan berbicara dalam kalimat dengan dua sampai tiga kata. Pada usia 3 tahun, kosakata mereka meningkat menjadi sekitar 1.000 kata dan mulai berbicara dalam kalimat dengan tiga hingga empat kata.
Standar tersebut tentunya akan membantu mengukur perkembangan bicara anak. Jika anak belum mampu mencapai hal tersebut, mereka mungkin mengalami keterlambatan bicara. Untuk itu, kamu mungkin perlu mencari tahu penyebabnya dan mencoba untuk mengatasi speech delay tersebut.
BACA JUGA: Inilah Ciri-ciri Ekstrovert Pada Anak dan Cara Mendidiknya
Penyebab speech delay
Keterlambatan bicara pada anak bisa jadi mengindikasikan adanya kondisi medis tertentu yang perlu segera ditangani. Nah, berikut ini beberapa penyebab speech delay pada anak yang perlu kamu ketahui.
Masalah dengan mulut
Keterlambatan bicara dapat mengindikasikan ada masalah pada mulut, lidah, atau langit-langit mulut. Dalam kondisi yang disebut ankyloglossia atau lidah terhubung ke dasar mulut. Hal ini dapat membuat sulit untuk membuat suara tertentu, terutama huruf: S,T, Z, dan th.
Kelahiran prematur
Studi menemukan bahwa ternyata bayi yang lahir prematur mengalami risiko keterlambatan bicara. Hal itu karena adanya bagian pendengaran di otak yang belum berkembang sempurna. Umumnya, bagian pendengaran ini berkembang 15 minggu sebelum kelahiran bayi.
Korteks pendengaran ini memiliki peran utama dalam menerima suara dan memproses rangsangan. Jika, korteks pendengaran ini belum sempurna akibat bayi lahir prematur, kemungkinan anak akan mengalami speech delay.
BACA JUGA:Mengenal Fetus in Fetu, Kelainan Langka pada Janin Kembar
Gangguan pendengaran
Balita yang tidak bisa mendengar dengan baik atau mendengar ucapan yang terdistorsi. Oleh sebab itu, kemungkinan akan mengalami kesulitan membentuk kata-kata. Salah satu tanda gangguan pendengaran adalah anak tidak mengenali seseorang atau objek saat kamu menyebutkan namanya, tetapi melakukannya jika kamu menggunakan gerakan.
Kurangnya stimulasi
Dalam mempelajari bahasa, anak perlu mendapatkan stimulasi bahasa yang baik. Jika anak kurang mendapatkan stimulasi, anak tidak akan mampu memberikan respons bahasa yang baik pula. Untuk itu, orang tua perlu memberikan stimulasi dengan baik. Pemberian stimulus ini bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti membacakan buku cerita, lagu, dan sebagainya.
Gangguan spektrum autisme
Masalah bicara dan bahasa sangat sering terlihat pada gangguan spektrum autisme. Tanda-tanda lain mungkin termasuk:
Mengulangi frasa (echolalia) alih-alih membuat frasa
Perilaku berulang
Gangguan komunikasi verbal dan nonverbal
Gangguan interaksi sosial
Regresi bicara dan bahasa
Masalah neurologis
BACA JUGA:Umur Berapakah Saat Bayi Dibolehkan Naik Pesawat?
Gangguan neurologis tertentu dapat mempengaruhi otot yang diperlukan untuk berbicara. Ini termasuk:
Palsi serebral
Distrofi otot
Cedera otak traumatis
Dalam kasus cerebral palsy, gangguan pendengaran atau cacat perkembangan lainnya juga dapat mempengaruhi kemampuan berbicara.
Retardasi Mental
Retardasi mental adalah penurunan fungsi kecerdasan otak secara menyeluruh sehingga menyebabkan gangguan pada berbagai aspek, termasuk kemampuan berbahasa. Retardasi mental ini berbeda dengan autisme, sebab autisme bukan merupakan gangguan kecerdasan.
BACA JUGA:10 Cara Jitu Mengatasi Anak Hiperaktif
Ciri-ciri anak speech delay
Jika bayi tidak membuat suara pada usia 2 bulan, hal itu bisa menjadi tanda awal keterlambatan bicara. Pada usia 18 bulan, kebanyakan bayi dapat menggunakan kata-kata sederhana seperti “mama” atau “dada”. Tanda-tanda keterlambatan bicara pada balita adalah:
Anak tidak merespons suara
Tidak menunjukkan antusias terhadap interaksi dengan suara
Tidak menatap atau melirik ke sumber suara
Usia 18 bulan tidak bisa mengucapkan 10 kata
Tidak memahami dan merespon kata perintah, seperti “duduk”, “kemari”, dan lainnya
Usia 2 tahun: tidak mengucapkan setidaknya 25 kata
Usia 2 ½ tahun: tidak menggunakan frasa dua kata yang unik atau kombinasi kata benda-kata kerja
Usia 3 tahun: tidak menggunakan setidaknya 200 kata, tidak menanyakan sesuatu dengan menyebutkan namanya, sulit dimengerti bahkan jika kamu berkomunikasi bersamanya
BACA JUGA:Air Terjun Mangku Kodek, Destinasi Wisata Air Terjun di Bawah Kaki Gunung Rinjani
Cara mengatasi speech delay
Sebagian besar anak yang mengalami keterlambatan bicara mungkin tidak memerlukan perawatan. Di kebanyakan kasus, anak hanya membutuhkan lebih banyak waktu untuk mulai berbicara.
Tetapi jika anak membutuhkan perawatan, jenisnya akan tergantung pada penyebab keterlambatan bicara. Dokter akan memberi tahu kamu penyebab masalah keterlambatan bicaranya dan tentang pilihan pengobatan.
Dokter juga mungkin merujuk sang anak ke ahli patologi bicara dan bahasa. Seseorang yang ahli di bidang ini dapat menunjukkan cara membantu anak untuk berbicara lebih banyak dan berbicara lebih baik, dan juga dapat mengajari anak cara mendengarkan atau membaca gerak bibir.
BACA JUGA:12 Tahun Hotel Santika Bengkulu, Melayani dengan Tulus Sepenuh Hati
Berikut ini beberapa cara yang bisa diterapkan untuk mengatasi speech delay:
Terapi wicara-bahasa
Terapi wicara-bahasa merupakan terapi yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan bicara dan mengekspresikan bahasa anak. Terapi ini meliputi pengoptimalan organ mulut agar dapat memproduksi kata dengan baik. Selain itu, terapi ini juga melakukan pengembangan pada pemahaman berbahasa anak, sehingga mampu mengekspresikan bahasa.
Mengobati kondisi medis yang menjadi penyebabnya
Ketika keterlambatan bicara terkait dengan kondisi yang mendasarinya, atau terjadi dengan gangguan yang berdampingan, penting juga untuk mengatasi masalah tersebut. Kondisi ini mungkin termasuk:
Bantuan untuk masalah pendengaran
Memperbaiki masalah fisik dengan mulut atau lidah
Terapi fisik
Terapi analisis perilaku terapan (ABA)
Manajemen gangguan neurologis
Bimbingan untuk anak speech delay