BACA JUGA:Di Balik Keindahan Alamnya, Ini Dia Cerita Mistis di Gunung Ciremai
5. Kaya akan Flora dan Fauna
Gunung Rinjani terletak di perlintasan garis imajiner Wallacea yang menjadi perbatasan ragam flora dan fauna tipe Asia dan Australia. Tak heran apabila banyak jenis flora dan fauna eksotis di Rinjani. Seperti trenggiling, burung penghisap madu, musang rinjani, lutung budeng, hingga kijang.
Puncak Rinjani-Sumber : Akun Instagram @ieyraae-
6. Rumah menghadap Gunung Rinjani
Gunung Rinjani memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi bagi masyarakat setempat.Tak heran, semua rumah warga dibangun menghadap gunung ini.
7. Memilki Tumbuhan Sakral
Tak ada yang berani memetik alang-alang Gunung Rinjani. Warga setempat tidak ada yang berani mengambil alang-alang atau rumput di kawasan Rinjani, karena itu bisa dianggap sebagai penghinaan terhadap Dewi Anjani.
Akses menuju Pulau Lombok selain dapat ditempuh melalui jalur darat menggunakan bus langsung Jakarta-Mataram dengan menyeberang menggunakan kapal ferry dua kali (Selat Bali dan Selat Lombok), juga dapat ditempuh dengan menggunakan pesawat terbang.
BACA JUGA:Gunung Kerinci, Gunung Tertinggi di Sumatera dengan Berbagai Mitosnya
Gunung Rinjani memiliki kawah dengan lebar sekitar 10 km dan terdapat danau kawah yang disebut danau Segara Anak dengan kedalaman sekitar 230 m.
Dengan warna airnya yang membiru bagaikan anak lautan, air yang mengalir dari danau ini membentuk air terjun yang sangat indah dan mengalir melewati jurang yang curam. Banyak para pendaki yang memancing di danau ini karena banyak terdapat ikan mas dan mujair.
Gunung ini juga memiliki kawah dengan lebar sekitar 10 km dan danau kawah dengan kedalaman sekitar 230 m.
Ada 2 jalur pendakian untuk mencapai Puncak Rinjani, yaitu Jalur Sembalun dan Jalur Senaru. Jalur Sembalun merupakan jalur favorit para pendaki karena meskipun treknya lebih panjang namun bisa menghemat 700 m ketinggian.
Di Jalur Sembalun, pendaki akan melalui hamparan padang savana yang sangat luas dan cantik. Ada 3 pos peristirahatan di jalur ini, dan selepas dari pos 3 pendaki akan menghadapi tanjakan terjal dengan kemiringan sekitar 60 derajat. Sedangkan di Jalur Senaru, pendaki akan melewati hutan tropis yang cukup lebat dan terjal.
Sama halnya dengan Jalur Sembalun, jalur ini juga terdapat 3 pos peristirahatan sebelum nantinya sampai ke pos pelawangan yang biasa digunakan sebagai area perkemahan.