Para kepala sekolah di Kecamatan ini justru pergi pelesiran atau dengan bahasa kerennya melakukan study banding. Mereka bertolak ke Yogyakarta dengan alasan untuk persiapan menghadapi ujian nasional tersebut.
\"Kami saat ini masih di Jakarta dan baru mau pulang dari study banding ke Benteng,\" ucap seorang Kepala sekolah yang meminta tidak dituliskan identitasnya.
Sementara itu, Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Benteng, Sugeng mengaku tidak tahu mengenai keberangkatan study banding 12 kepala sekolah SD tersebut ke Yogkyakarta. Ia mengatakan tidak mendapat pemberitahuan mengenai study banding tersebut.
Selain itu, Dikbud juga tidak mengeluarkan izin bagi 12 Kepsek itu untuk melakukan study banding tersebut. Kemungkinan, study banding itu dilakukanbersama perusahaan penerbit buku, bukan dari dinas. \"Kita baru tahu setelah dikabari oleh kalangan wartawan. Namun, yang jelas tidak ada izinya,\" ujarnya.
Sugeng mengaku prihatin atas ulah sebanyak 12 Kepsek SD itu. Karena, Kepsek bukannya bekerja maksimal mempersiapkan anak didiknya menghadapi UN, agar mencapai hasil memuaskan, namun malah jalan - jalan ke luar daerah. Untuk memastikan hal itu, Dikbud memanggil Kepsek SD yang study banding tersebut.
Untuk melakukan pengecekan keberangkatan study banding kepala sekolah itu, wartawan koran ini langsung turun ke sekolah, yang Kepseknya mengikuti study banding tersebut. Hasilnya, memang para kepsek itu tidak berhasil ditemui disekolahnya masing - masing. Dengan kata lain mereka memang tidak berada ditempat.
Ulah Kepsek itu membuat siswa dan tenaga pengajar di sekolah itu menjadi malas melaksanakan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Karena kepala sekolahnya tidak berada ditempat.
Seorang Guru SD Taba Penanjung yang enggan disebutkan namanya, membenarkan kalau kepala sekolahnya bersama kepala sekolah yang lain studi banding ke Yogyakarta tersebut.
Hal ini juga sebagaimana salah seorang siswa sekolah tersebut. \"Kepsek kami tidak masuk kantor sejak hari Kamis (21/3) tapi tidak tahu kemana,\" ujar salah -seorang siswa dengan polos. (111)