Ibnu Batutah, Penjelajah Muslim Legendaris dalam Sejarah Dunia

Selasa 07-11-2023,23:05 WIB
Reporter : Jamal Maarif
Editor : Jamal Maarif

BACA JUGA:Target 2024, Samsung Ingin Jual Lebih Banyak HP Mahal

Dalam catatannya, ia hanya memberikan gambaran samar-samar tentang kota-kota besar. Misalnya Hangzhou yang ia sebut sebagai “kota terbesar yang pernah saya lihat di muka bumi.” Sejarawan masih memperdebatkan seberapa jauh ia pergi. Batutah mengaku telah menjelajahi utara hingga Beijing dan melintasi Grand Canal yang terkenal.

Akhir petualangan sang penjelajah

Kekaisaran Tiongkok menandai awal dari berakhirnya perjalanan Batutah. Setelah mencapai ujung dunia yang dikenal, ia akhirnya berbalik dan melakukan perjalanan pulang ke Maroko. Ia tiba di Tangier pada tahun 1349. Kedua orang tua Batutah telah meninggal pada saat itu. Konon ia hanya tinggal sebentar sebelum kembali melakukan perjalanan ke Spanyol. Batutah kemudian memulai perjalanan panjang melintasi Sahara ke Kekaisaran Mali, di mana dia mengunjungi Timbuktu.

Batutah tidak pernah membuat catatan perjalanan selama petualangannya. Tapi ketika ia kembali ke Maroko untuk selamanya pada tahun 1354, sultan memerintahkannya untuk menyusun catatan perjalanan.  Batutah pun menghabiskan tahun berikutnya mendiktekan ceritanya kepada seorang penulis bernama Ibnu Juzayy. Hasilnya adalah sebuah sejarah lisan yang disebut Hadiah bagi Mereka yang Merenungkan Keajaiban Kota dan Keajaiban Perjalanan. Catatan perjalanan itu juga dikenal dengan sebutan Rihla (atau “perjalanan”).

BACA JUGA:Anti Boring! Inilah Deratan Model Celana Denim Wanita Bikin Kece Penampilanmu

Rihla tidak terlalu populer pada zamannya. Namun buku tersebut kini menjadi salah satu kisah dunia Islam abad ke-14 yang paling jelas dan luas cakupannya. Setelah Rihla ditulis, Ibnu Batutah lenyap dari catatan sejarah dunia. Ia diyakini pernah bekerja sebagai hakim di Maroko dan meninggal sekitar tahun 1368. Hanya sedikit yang diketahui tentang dirinya. Tampaknya setelah menghabiskan seumur hidup di jalan, pengembara hebat itu akhirnya puas tinggal di satu tempat.(**)

Kategori :