BENGKULUEKSPRESS.COM - Gejala radang tenggorokan biasanya berupa rasa nyeri, kering dan gatal di area tenggorokan. Kondisi ini bisa semakin rumit jika disertai dengan demam, batuk, pilek, sakit kepala, menggigil, atau bahkan darah pada air liur. Radang tenggorokan umumnya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau udara kering.
Di tengah gejala ini, penting bagi kita untuk tidak hanya bergantung pada pengobatan, melainkan juga memperhatikan pola hidup sehat.Memastikan asupan nutrisi yang seimbang, istirahat yang cukup, dan menjaga kebersihan tubuh adalah langkah-langkah penting.
BACA JUGA: Tiap Malam Batuk dan Tenggorokan Gatal, Sakit Apa Ya?
Untuk membantu meredakan nyeri pada tenggorokan yang meradang, sebagian orang memilih untuk konsumsi air dingin. Namun pertanyaannya, apakah radang tenggorokan boleh minum es?Apakah minuman dingin justru menyebabkan radang tenggorokan semakin parah?
Apakah Radang Tenggorokan Boleh Minum Es?
Ya boleh, karena minum minuman es bisa membantu mendinginkan tenggorokan.Saat tenggorokan meradang, penderita biasanya akan tidak nafsu makan. Hal ini terjadi lantaran peradangan di tenggorokan menyebabkan sakit saat menelan makanan dan minuman.
Tak jarang, penderita juga merasakan sensasi panas di tenggorokan sehingga mereka memilih untuk minum air es. Selain minum air dingin saat radang tenggorokan, pasien juga boleh makan es krim ataupun es loli. Hanya saja, pastikan kalau makanan atau minuman dingin tersebut steril.
BACA JUGA:Nunggak Pinjol dan Paylater Bikin 'BI Checking' Jelek, Waspadalah
Apakah Es Memperparah Radang?
Mengonsumsi makanan dan minuman dingin seperti es krim bisa membantu meredakan radang tenggorokan.
Hanya saja, pastikan kalau minuman atau makanan tersebut higienis supaya terhindar dari kuman serta terbuat dari air matang.Pasalnya, penyebab timbulnya radang tenggorokan salah satunya disebabkan oleh virus atau bakteri yang menginfeksi tenggorokan.
Makanan Apa Saja yang Tidak Boleh Dimakan saat Radang Tenggorokan?
Makanan yang tidak boleh dimakan saat radang tenggorokan yaitu makanan pedas dan manis. Berdasarkan paparan dari Healthline, berikut adalah daftar makanan yang sebaiknya dihindari, supaya peradangan pada tenggorokan tidak semakin parah:
BACA JUGA:Honda Rilis Scoopy Stylo 160 dalam Waktu Dekat, Penggemar Vespa Matic Siap-siap
Makanan yang kering dan renyah. Orang yang menderita radang biasanya akan merasakan nyeri saat menelan. Sebaiknya hindari konsumsi makanan yang kering dan renyah karena membuat radang tenggorokan semakin berat.
Roti yang dibakar hingga permukaannya kering.
Makan makanan yang pedas.
Mengonsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas.
Minuman yang mengandung soda.
Kopi.
Alkohol.
Sayuran mentah yang masih segar.Makanan atau minuman bercita rasa asam seperti jeruk, lemon, tomat dan lain sebagainya. Makanan dan minuman yang asam bisa membuat iritasi pada tenggorokan makin parah.
Gula. Konsumsi makanan serta minuman yang manis bisa membuat tubuh mengalami inflamasi.
BACA JUGA:Bila Jin Menampakkan Diri, Ustadz Abdul Somad Sarankan Baca Doa Berikut, Agar Jin Takut
Bagaimana Cara Cepat Menyembuhkan Radang Tenggorokan?
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menyembuhkan radang dengan waktu yang relatif cepat. cara adalah sebagai berikut:
Minum obat-obatan medis yang disesuaikan dengan penyebab radang. Perlu diketahui, radang di tenggorokan disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri.
Berkumur dengan air garam.
Minum minuman hangat saat radang bisa membantu meredakan sakit tenggorokan.
Minum air putih yang banyak untuk mencegah dehidrasi.
Mengonsumsi air dingin.
Istirahat yang cukup.
Hindari makanan atau minuman yang bisa sebabkan radang tenggorokan makin parah.
BACA JUGA:Rezeki Masih Susah, Amalkan Zikir untuk Melancarkan Rezeki Berikut
Tidak bisa dipungkiri bahwa radang memang memerlukan waktu yang cukup lama untuk sembuh, terutama jika gejalanya sudah mencakup flu, batuk, pilek, dan demam.Jika kamu ingin segera sembuh dari radang, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.Dengan bantuan dokter, penyebab radang dapat diidentifikasi dengan lebih akurat, sehingga pengobatan yang diberikan akan lebih tepat sasaran. (**)