BENGKULUEKSPRESS.COM - Selama ini kita ketahui posisi wanita zaman dahulu sangatlah dipandang sebelah mata. Wanita tidak memiliki kekuatan dan hak yang sama seperti layaknya pria pada umumnya, apalagi dalam hal kekuasaan.
BACA JUGA:Kesalahan Umum yang Harus Dihindari agar Makeup Tidak Pilling Lagi
Di zaman Yunani kuno, anggapan tentang wanita yang demikian juga marak terjadi. Namun, tidak di semua wilayah diberlakukan aturan tersebut. Sebab terdapat sebuah kota yang justru memberdayakan wanita sebagai simbol kekuatan.
BACA JUGA:Biar Makin Cantik, Ini Tips Jitu Memilih Cream dan Powder Blush yang Cocok untuk Jenis Kulitmu
Kota Athena menjadi salah satu kota yang menjunjung tinggi hak wanita dalam peradaban. Hal tersebut lantaran adanya penekanan dari sang dewi Athena, yang mampu memimpin kekaisaran Yunani pada saat itu.Atas perjuangan Athena tersebut, penduduk Sparta pun melatih fisik wanita untuk mampu memiliki kekuatan yang sama seperti para pria pada umumnya.
BACA JUGA:Pemula Wajib Tahu! Ini Dia Tips agar Eyeshadow Tidak Kusut di Lipatan Mata
Yunani kuno juga memasukkan wanita dalam mitologi mereka. Tak dapat disangkal bahwa mitologi ini menjadi dasar bagi kehidupan manusia hingga saat ini. Dewi Athena sebagai simbol dari perjuangan wanita di masa lalu lantaran memiliki kebijaksanaan yang baik dan mewakili sifat-sifat keberanian, kehormatan dan kecerdasan.
BACA JUGA:Inilah Sosok-Sosok yang Berpotensi Jadi Presiden Tahun 2024, Menurut Ramalan Tarot
Dengan latar belakang tersebut, muncullah sosok revolusioner di masa berikutnya yakni Persephone dan Demeter, yang keduanya merupakan dewi kesuburan. Meski sebelumnya terdapat dewi Aphrodhite dan Hera dalam mitologi, namun seringkali kedua dewi ini menjadi simbol erotisme bagi bangsa Yunani yang justru membuat kesan wanita adalah makhluk yang sangat menggoda.(**)