Selain disebabkan oleh virus yang berbeda, ternyata kedua penyakit ini juga memiliki gejala yang berbeda pula.
Cacar air ditandai dengan kemunculan ruam kulit yang lama kelamaan akan berkembang menjadi lepuh berisi cairan.
Kemunculan ruam pada cacar air umumnya diawali di area dada dan punggung, barulah kemudian menyebar ke wajah dan bagian tubuh lain.
Sementara itu, kemunculan ruam pada cacar monyet umumnya muncul pada wajah dan mulut terlebih dahulu, kemudian menyebar ke seluruh tubuh.
Selain itu ada gejala cacar monyet yang tidak dimiliki cacar air, yakni cacar monyet bisa menimbulkan bengkak pada kelenjar getah bening.
BACA JUGA: Rebusan Kayu Manis Ternyata Bisa Jadi Obat Nyeri Menstruasi
3. Penularan
Penularannya pun berbeda. Virus cacar air cenderung dapat dengan cepat menyebar antarmanusia.
Apalagi kalau kita belum pernah terkena cacar air, maka besar kemungkinan kita akan tertular saat terkena virus penyebabnya.
Penularan cacar air tergolong mudah, bisa terjadi saat melakukan kontak dengan pasien. Kita juga bisa tertular saat menghirup udara atau percikan cairan tubuh pasien saar batuk dan bersin.
Sementara itu, penularan virus cacar monyet antar manusia sebenarnya jarang terjadi, teman-teman.
Penularannya juga tidak semudah cacar air, penularan cacar monyet dibutuhkan kontak itim atau apabila menyentuh luka cacar milik pasien terinfeksi.
4. Keparahan Penyakit
Perbedaan cacar monyet dan cacar air selanjutnya bisa ditinjau dari keparahan penyakit keduanya.
Meski mudah menular, biasanya virus cacar air tidak menimbulkan penyakit yang serius. Umumnya, gejala akan membaik dalam waktu 4-7 hari.
Sementara itu, gejala cacar monyet dapat bertahan lebih lama, yakni sekitar dua sampai empat minggu.