Mati Suri, Sebuah Mitos atau Memang Fakta?

Kamis 19-10-2023,21:04 WIB
Reporter : Jamal Maarif
Editor : Jamal Maarif

BENGKULUEKSPRESS.COM - Mati suri masih menjadi misteri bagi banyak orang. Apakah mati suri benar adanya? Karena hal tersebut sulit diterima akal sehat. Mati suri terkadang didefinisikan sebagai keadaan seperti bermimpi dan pengalaman yang mengganggu, serta perasaan atau pengalaman sadar keluar dari tubuh.

BACA JUGA:Pernah Alami Tanda Ini? Itu Artinya Ada Hantu di Rumahmu

Mati suri yaitu fenomena ketika seseorang dinyatakan meninggal dunia lalu hidup kembali. Pada suatu kasus, seseorang telah dinyatakan meninggal dunia karena sudah tidak ada tanda kehidupan. Pihak medis telah melakukan berbagai langkah untuk mengembalikan nyawanya tetapi tidak dapat ditolong lagi. Secara ajaib, setelah beberapa jam, orang tersebut bangkit seperti tidak ada yang terjadi.

BACA JUGA:Ini Ciri Orang yang Jadi Korban Tumbal Pesugihan Jin

Pada fenomena mati suri, dokter telah menyatakan bahwa telah tidak ada tanda-tanda kehidupan dan telah dinyatakan meninggal dunia. Beberapa tanda-tanda seseorang meninggal dunia ialah nadi tidak berdenyut, jantung tidak berdetak, berhenti bernapas, suhu tubuh menurun, serta otot wajah lemas dan pucat.
Mati suri dapat disebut juga dengan near death experience (NDE). Dikatakan bahwa peristiwa mati suri sebagai fenomena halusinasi karena faktor fisiologis dan psikologis. Selain itu, hal tersebut juga dianggap disebabkan oleh masalah kesadaran yang tidak berasal dari aktivitas otak.Lalu bagaimanakah terjadinya mati suri? Ternyata ada beberapa hal yang dapat menjelaskan bagaimana mati suri dapat terjadi, di antarnya:

BACA JUGA:Pantas Sering Jadi Sesajen, Ini 5 Makanan Pemanggil Jin dan Setan

Menyangkut Fase Tidur
Mati suri kemungkinan disebabkan oleh fase tidur dengan Rapid Eye Movement (REM), yaitu ketika seseorang bermimpi. Fase ini menyebabkan kelumpuhan otot utama, gerakan mata lebih cepat, dan sistem pernapasan juga lebih cepat. Jika fase ini terganggu, dapat menyebabkan kelumpuhan sementara ketika tidur.
Hal yang yang mungkin terjadi adalah halusinasi dengan melihat atau mendengar selama masa transisi dari posisi tidur ke kondisi terjaga atau pun sebaliknya. Otak dapat terbangun dengan kondisi tidur dan kondisi sadar. Tahap ini secara umum dapat dibedakan secara detail. Ketika hal ini terjadi, biasanya terasa seperti merasa dikelilingi oleh cahaya, terpisah dari diri sendiri, dan tidak mampu bergerak walaupun sadar.

Berhubungan dengan Gas Karbon Dioksida
Mati suri juga dapat terjadi karena gas karbon dioksida dalam tubuh. Sebuah studi mengatakan bahwa adanya gas karbon dioksida dapat berpengaruh pada keseimbangan kimiawi dalam tubuh. Jika keseimbangan kimiawi di otak mengalami gangguan, hal tersebut dapat memengaruhi otak, sehingga mengalami hal seperti melihat cahaya atau disebut mati suri pada seseorang.

BACA JUGA:Suara Hewan Ini Menandakan Ada Makhluk Halus di Dekatmu

Hal yang berkaitan dengan gas karbon dioksida juga didapat dari pengidap yang selamat dari serangan jantung. Seseorang dengan serangan jantung memiliki konsentrasi karbon dioksida yang berlebih pada udara yang dihembuskan terkait dengan kadar CO2 dan juga potasium dalam darah.Orang-orang yang selamat dari serangan jantung dan yang memiliki visi yang ditangguhkan biasanya memiliki pengalaman yang kurang lebih sama. Orang-orang tersebut akan merasakan dalam cahaya, lalu melihat dan mendengar kejadian nyata dari berbagai sudut dan bertemu dengan orang-orang yang telah tiada di dunia.

BACA JUGA:Cara Mendeteksi Sihir dan Santet dari Rumah, Berikut Penjelasan Ustadz Muhammad Faizar

Visi yang dimunculkan juga dialami oleh orang-orang yang selamat dari serangan jantung yang berhubungan dengan berhentinya fungsi otak selama 20-30 detik dari serangan jantung. Secara sadar, orang yang mengalami mati suri dapat menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan kejadian yang ada di sekitarnya selama tiga menit setelah jantung berhenti.(**)

Kategori :