Hutan Gundul, Sumber Air Terancam

Sabtu 23-03-2013,14:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

TUBEI,BE - Lebong yang dikenal sebagai kabupaten yang 70 pesen wilayahnya merupakan Hutan Lindung dan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), ternyata memiliki 1 permasalahan besar terkait hutan. Kini, sumber-sumber air baku yang kawasannya diplot sebagai sumber mata Air PDAM telah mengalami kerusakan. Jika permasalahan tersebut tidak segera diatasi, maka 5 hingga 10 tahun ke depan sumber mata air PDAM bisa hilang.

Hal tersebut disampaikan Direktur PDAM Tirta Tebo Emas Lebong, Maulana SE kepada wartawan, kemarin. \"Sumber mata air utama PDAM di Bukit Resam dengan Sumber Air Santan, untuk wilayah Tes, sumber mata air di kawasan Mangkurajo dan di Topos seluruhnya telah mengalami penyusutan. di Mangkurajo Antara 1990 sampai 2 ribu debit air 40 liter per detik, sekarang hanya menghasilkan 8 liter per detik,\" jelas Maulana.

Dikatakan Maulana, pengurangan debit air ini terjadi karena kawasan hutan yang berfungsi sebagai tangkapan air sudah mengalami kerusakan. Jika tidak segera diperbaiki maka dalam 5 tahun ini sumber-sumber PDAM ini akan habis. Selain itu, sumber mata air PDAM Lebong yang masih relatif aman, yakni di Air Kopras Kecamatan Pinang Belapis. Namun, dengan pertambahan jumlah pelanggan PDAM, maka sumber air tersebut tidak akan mencukupi untuk mensuplai seluruh pelanggan.

Selain itu, pengurangan debit air sungai Ketahun saat ini juga terjadi akibat kerusakan hutan di hulu sungai tersebut. Penurunan debit air ini akan berimbas langsung dengan pertanian Lebong yang menggunakan sumber air dari sungai Ketahun. \"Jika perbaikan di 7 hulu sungai Ketahun tidak dilakukan secepatnya, maka areal persawahan kita di 6 kecamatan akan mengalami kekeringan. Perbaikan hutan ini menjadi pemikiran kita bersama dan juga tanggung jawab kita bersama,\" ucap Maulana.(777)

Tags :
Kategori :

Terkait