BENGKULUEKSPRESS.COM - Pada motor tipe sport dan bebek, rantai merupakan komponen penting. Rantai berfungsi sebagai penerus tenaga ke roda.
Sejatinya, kinerja rantai bisa dibilang berat, karena meneruskan tenaga yang dihasilkan oleh mesin. Karena itu menggunakan motor dengan penggerak rantai, wajib melakukan perawatan rutin agar bisa lebih awet.
Jika tidak dirawat dengan cermat, bukan mustahil akan kendor lebih awal atau aus dan mungkin bisa putus di tengah jalan saat digunakan.
Kondisi rantai yang aus akan mempengaruhi kinerja rantai itu sendiri. Untuk itu, perlu diperhatikan secara seksama kondisi rantai, kapan perlu dilakukan penggantian komponen.
BACA JUGA:Sering Ganti Merek Oli, Ini Dampaknya Bagi Mesin
Tanda-tanda rantai motor mulai tak layak pakai, biasanya mengeluarkan suara berisik, permukaan rantai aus, mudah kendur, tarikan terasa berat hingga tenaga kurang maksimal.
Sebelum hal tersebut terjadi, lakukan beberapa perawatan ini :
1. Periksa kekencangan, kelancaran dan kondisi rantai serta gear rantai.
Penyetelan rantai tidak boleh terlalu kencang ataupun longgar, kekencangan rantai harus dijaga agar tetap di batas yang sudah ditentukan.
Batas kekencangan rantai (free play) ada pada buku petunjuk pemilik, biasanya di rentang 25-35 mm.
Rantai yang terlalu kencang akan membebani mesin dan komponen lainnya, sementara jika terlalu longgar bisa terlepas dan merusak komponen lainnya.
BACA JUGA:Wajib Tau, Berapa Usia Pakai Kabel Kelistrikan di Motor?
2. Setel dan lumasi dengan cairan pelumas rantai yang direkomendasikan.
Selain menjaga kekencangan rantai sesuai batas yang ditentukan, pelumasan juga harus dilakukan agar rantai bergerak dengan lancar tanpa terganggu kotoran dan debu yang biasanya akan menempel dan menyebabkan karat sehingga gerakan rantai tidak lancar dan dan gear rantai cepat aus.
Hindari melumasi rantai menggunakan oli bekas atau oli yang tidak sesuai dengan spesifikasi atau yang direkomendasikan karena akan menyebabkan rantai akan cepat berkarat, renggang, kaku dan gear rantai cepat aus.