Kecelakaan Memiskinkan Keluarga

Kamis 21-03-2013,12:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Jasa Raharja Cabang Bengkulu bekerjasama dengan Surat Kabar Harian Bengkulu Ekspress, RRI Bengkulu dan Poltekes Kemenkes Bengkulu,  kemarin menggelar dialog publik dengan tema Meningkatkan Eksistensi Jasa Raharja Sebagai Asuransinya Masyarakat Indonesia.

Dialog yang dihadiri 200 peserta yang terdiri dari kalangan mahasiswa, komunitas sepeda motor dan masyarakat itu digelar di aula Poltekes Kemenkes Bengkulu, yang dibuka langsung Kapolda Bengkulu, Brigjen Pol Drs Benny AJ Mokalu SH didampingi GM Bengkulu Ekpress Sukatno SPd dan Kepala Cabang Jasa Raharja Bengkulu, H Zainal Arifin SE dan Direktur Poltekes Kemenkes Bengkulu.

Dialog itu menghadirkan 4 orang narasumber, yakni Kepala Cabang Jasa Raharja Bengkulu, H Zainal Arifin SE, Kabid Darat Dishubkominfo Provinsi Bengkulu Sanuludin SH, Wadir Lantas Polda Bengkulu AKBP Drs Made Sutersen Giri dan Pengamat Transportasi Bengkulu Hardiansyah ST MT.

Dalam dialog tersebut, salah satu narasumber AKBP Drs Made Sutersen Giri, mengungkapkan  tingginya angka kecelakaan di Provinsi Bengkulu yang mencapai 726 kasus di tahun 2012. Sebagian besar disebabkan kelalaian pengendara itu sendiri.

Selain itu, kecelakaan juga disebabkan oleh watak masyarakat Bengkulu yang belum menyadari sepenuhnya betapa mahalnya harga nyama sehingga belum tertib berlalu lintas, seperti masih  banyak masyarakat tidak saling pengertian atau egois pada saat menggunakan jalan, aksi kebut-kebutan bagi remaja dan  sejumlah faktor lainnya.

\"Kelalaian lainnya juga sering terjadi,  seperti membuka handphone saat berkendara, tidak menggunakan helm, dan sengaja berboncengan mencapai 3 hingga 4 orang, serta tidak mematuhi aturan berlalulintas, dan sengaja memodifikasi kendaraan sedemikian rupa sehingga tidak standar lagi,\" katanya.

Menurutnya, jika semua masyarakat berkendara dengan baik dan saling  pengertian antara pengguna jalan yang satu dengan penggunakan jalan lainnya merupakan salah satu kunci untuk menekankan tingkat kecelakaan.

Ia menjelaskan, kecelakaan memiliki dampak yang besar bagi masyarakat, seperti mengurangi angka manusia produktif sehingga sangat berpengaruh pada perekonomian masyarakat itu sendiri.

\"Tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan untuk membiayai akibat kecelakaan, dan yang lebih parah lagi kepala keluarga meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut. Jika istrinya tidak bekerja, maka perekonomian keluarga itu sudah pasti terganggu,\" ungkapnya.

Sementara itu, narasumber lainnya Sanuludin SH Kabid Darat Dishubkominfo Provinsi Bengkulu, mengutarakan bahwa sejauh ini pihaknya telah menjalankan tugasnya dan kewenangannya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Yakni menyiapkan trafigh ligh atau rambu-rambu lalulintas disetiap  persimpangan padat kendaraan, dan berbagai fasilitas lainnya.

\"Untuk menekankan angka kecelakaan ini tak terlepas dari perilaku pengguna jalan. Meskipun dilengkapi dengan berbagai fasilitas, jika prilaku manusianya belum berubah, maka angka kecelakaan pun masih tinggi,\" ungkapnya.

Untuk itu,ia mengajak semua pihak untuk menjadi pelopor tertib berlalu lintas, karena menurutnya untuk mengurangi angka kecelakaan bukan saja menjadi tanggungjawab pemerintah, melainkan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.

Di bagian lain, pengamat transportasi di Bengkulu, Hardiansyah ST MT menguraikan sejumlah penyebab lainnya sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan, yakni disebabkan oleh kendaraan itu sendiri seperti over kapasitas, rem blong dan peralatan lainnya ada yang tidak berfungsi dengan baik.

\"Selain itu juga disebabkan kondisi jalan banyak yang berlubang,  cuaca buruk atau hujan, dan tak penting adalah kondisi pengendara itu sendiri. Karena tidak sedikit masyarakat memaksakan diri mengendarai kendaraan dalam keadaan kurang sehat,\" paparnya. Kendati demikian, Dosen Unib itu tidak mau menyalahkan pemerintah terkait dengan banyaknya jalan yang rusak berat atau berlubang hingga menyebabkan kecelakaan tersebut.

Sementara itu, Kepala Cabang Jasa Raharja Bengkulu, H Zainal Arifin SE menyampaikan mengenai proses pemberian santuan kepeda korban kecelakaan.

Ia menjelaskan berdasarkan UU nomor 33 dan 34 tahuan 1964 bahwa semua penduduk Indonesia yang mengalami kecelakaan diasuransikan oleh Jasa Raharja. Hanya saja kendalanya saat ini masih banyak masyarakat yang tidak melaporkan kecelakaan tersebut kepada pihak kepolisian, sehingga menjadi kendala bagi Jasa Raharja memberikan santunan.

\"Semua kecelakaan akan kita beri santunan, seperti kecelakaan akibat ditabrak mobil atau sepeda motor, meninggal dunia mendapat santuan Rp 25 juta, luka permanen Rp 10 juta dan luka tidak permanen diberikan santunan Rp 5 juta. Sedangkan untuk korban udara akan diberikan santunan Rp 50 juta bagi yang meninggal dunia,\" jelasnya.

Menurutnya, santunan tersebut merupakan sudah menjadi hak masyarakat Indonesia yang menjadi korban kecelakaan, kecuali kecelakaan tunggal.

Kedepannya ia berharap masyarakat pro aktif memberikan laporan perihal kecelakaan tersebut ke pihak kepolisian atau segera menghubungi kantor Jasa Raharja terdekat. \"Meskipun antara korban dengan pelaku berujung damai,  jika melapor ke polisi maka korbannya akan mendapatkan santunan,\" urainya.

Setelah narasumber menyampaikan materi, acara dilanjutkan dengan dialog yang disiarkan langsung oleh RRI Bengkulu. Dialog ini berjalan cukup meriah, berbagai pertanyaan pun disampaikan peserta, seperti GM Bengkulu Ekspres Sukatno menyampaikan keluhannnya terkait banyaknya kendaraan yang menggunakan lampu rem tidak standar, sehingga menyebabkan pengguna jalan di belakangnya menjadi silau dan sangat rentan terjadi kecelakaan.

Selain itu, Ketua PWI Cabang Bengkulu ini juga menyampaikan saran tentang proses tilang yang masih memberlakukan bayar di tempat atau pengadilan.

\"Seperti di Eropa itu tilangnya cukup memoto kendaraan, kemudian dendanya diinkludkan pada saat pemiliknya membayar pajak. Jika ini bisa diterapkan di Bengkulu, saya rasa akan lebih baik,\" sarannya.

Tidak hanya itu, Sukatno juga menyarankan agar Dishubkominfo memasang CCTV di jalan sehingga mengurangi kejahatan yang terjadi di jalanan dan sejumlah masukan dan saran lainnya.

Dipenghujung acara dilakukan pembagian doorprize berupa puluhan unit handphone dan helm standard SNI yang dipersembahkan oleh Jasa Raharja sebagai pelopor ketertiban berlalu laintas.(400) 

Tags :
Kategori :

Terkait