BENGKULUEKSPRESS.COM - Komunitas Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) baru saja menggelar Rapat Koordinasi Nasional yang dilaksanakan di Gedung Magister Ilmu Komunikasi, Universitas Diponegoro, Semarang.
Rakornas ini berlangsung selama 3 hari sejak 1-3 September 2023. Dalam kegiatan ini, Japelidi menegaskan komitmen untuk semakin fokus dalam upaya meningkatkan literasi digital warganet Indonesia di berbagai bidang.
Tak hanya itu, Rakornas yang dikemas dalam bentuk Lokakarya Penguatan Model Literasi Digital di Indonesia ini diikuti 85 anggota secara luring dan daring.
Sejumlah topik yang hangat menjadi pokok pembahasan. Termasuk evaluasi program-program yang sudah dilakukan Japelidi sejak 2017 dan rencana program di masa mendatang.
BACA JUGA:Penguatan Kompetensi Dosen dan Tendik, Fisip Unib Gandeng LPK Pabrik Cerdas Comm IT Riau
Koordinator Japelidi Novi Kurnia mengungkapkan, sampai saat ini Japelidi masih tetap konsisten dengan kegiatan literasi digital dan akan selalu bersikap independen atas dasar kesukarelaan.
Langkah itu diambil agar Japelidi tetap pada marwahnya sebagai komunitas yang berangkat dari niat untuk mengabdikan ilmu dan pengetahuan bagi masyarakat.
Masih kata Novi, Japelidi sudah berkontribusi dalam berbagai kegiatan literasi digital baik yang dilakukan secara mandiri maupun berkolaborasi dengan berbagai pihak yang juga peduli pada literasi digital.
Program tersebut antara lain berbagai penerbitan buku panduan literasi digital, program kampanye Lawan Hoax Covid-19, program Makin Cakap Digital yang bekerjasama dengan Siberkreasi dan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta berbagai program literasi digital yang didukung oleh Konsulat Jenderal Amerika Serikat Surabaya.
"Kegiatan itu belum termasuk berbagai kegiatan seminar dan pelatihan baik yang langsung menggandeng Japelidi maupun yang melibatkan anggota-anggota kami yang memiliki kepakaran yang beragam,” kata Novi saat Rakornas berlangsung.
Sementara itu, Co Koordinator Japelidi Santi Indra Astuti juga mengatakan hal yang sama. Kedepan Japelidi sudah mengantongi beberapa program literasi digital yang sedang berjalan.
Termasuk program penyusunan modul literasi digital untuk anak yang ditujukan bagi pembaca belia dan upaya penguatan literasi digital yang inklusif.
Selain itu, ia menuturkan dari rakornas ini juga lahir 44 rencana program lain baik program penelitian, sosialisasi, hingga penyusunan kerangka kurikulum.
Program tersebut terbagi dalam berbagai klaster topik seperti klaster pengasuhan digital, klaster pendidikan politik, atau klaster pencegahan dan penanggulangan pornografi.
"Ide yang masuk dari Rakornas ini banyak dan kami akan berusaha untuk memilih kembali mana yang akan diprioritaskan agar program ini bisa dieksekusi dengan semaksimal mungkin," pungkas Santi.