BENGKULUEKSPRESS.COM - Apa amal terbaik ketika berada di usia senja atau di akhir hayat? Sebagai seorang muslim tentunya kita akan selalu menghendaki diwafatkan dengan husnul khatimah. Dan penilaian yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya itu bergantung pada ujungnya.
BACA JUGA:Polri Sebut Bikin SIM Cuma Rp100 Ribu, Perpanjang Cukup Pakai Aplikasi Saja
Jika ujungnya baik maka semua akan dianggap baik namun sebaliknya jika ujungnya buruk bisa jadi akan buruk keseluruhannya. Sebuah peringatan yang disabdakan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas'ud RA :
Yang artinya,"Ada orang yang rajin melaksanakan amalan-amalan penduduk surga hingga jarak dia dengan surga itu hanya satu hasta."
Satu hasta adalah jarak antara ujung jari hingga siku sehingga kurang lebih 40 centimeter yang maksudnya jarak dia dengan kematian sangat dekat. Karena pemisah antara manusia dengan balasan surga dan neraka itu hanya ada satu lapis yaitu mati.
BACA JUGA:Bikin Ngiler! Ini 4 Motor Listrik Termahal di Dunia
Manusia saat telah mati hanya tinggal mendapatkan balasan atas perbuatannya di dunia tanpa bisa lagi beramal shaleh.
Nabi SAW telah menegaskan dalam satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari yang artinya : "Yang namanya amal itu dinilai dari ujungnya."
Kita masing-masing punya masa lalu dan para sahabat juga memiliki masa lalu. Namun kita tidak sedang membicarakan masa lalu karena jika membicarakan hal itu bisa jadi masa lalu para sahabat lebih kelam dibandingkan masa kelam yang pernah kita alami.
BACA JUGA:Ini 10 Motor Listrik Penerima Subsidi, Paling Murah Harganya Dibawah Rp 10 Jutaan
Bahkan diantara mereka ada yang mengaku di hadapan Rasulullah SAW :
Demi Allah anda adalah orang yang paling aku benci sebelum masuk Islam namun saat ini anda menjadi orang yang paling aku cintai sahabat tersebut adalah Amr bin Ash.
Dan setelah menjadi seorang muslim mereka sangat dimuliakan hingga anak keturunannya. Bahkan Rasulullah SAW menyebut mereka adalah manusia standar terbaik dalam hal agama. Oleh karena itu tidak perlu lagi kita membicarakan masa lalu yang mungkin saat itu kita sedang terjerumus dalam kemaksiatan.
BACA JUGA:Banyak Berkahnya! Bagian Hewan Kurban Ini Sunnah Dimakan Saat Idul Adha
Sehingga berkaitan dengan amal yang terbaik kita bicara masa mendatang dan saat ini yang sedang kita alami. Seorang muslim tidak diajarkan untuk tenggelam dalam mengenang masa silamnya yang mungkin gelap gulita.