BENGKULUEKSPRESS.COM - Bertambah lagi opsi bagi para pelaku bisnis Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) agar lebih mudah meningkatkan modal usahanya yakni dengan teknologi blockchain.
Jaringan ini menyediakan alternatif pembiayaan yang khusus untuk pembukaan bisnis restoran dan kafe, Blockchain Vexanium bekerjasama dengan Modal Rakyat yang resmi dibawah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menghadirkan solusi ini.
"Ini merupakan salah satu program yang selalu dinantikan oleh pelaku bisnis UMKM yang telah menggunakan protokol Blockchain Vexanium sejak tahun lalu khususnya dalam bisnis hiburan musik seperti restoran maupun cafe musik yang bisa berkaraoke-ria" ujar Founder MYDIO Tech sekaligus advisor Vexanium Indra Putra, dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa, 20 Juni 2023.
Dunia hiburan keluarga tumbuh baik di Indonesia khususnya karaoke keluarga sejak 1992 sampai dengan 2020 pada saat era pandemi covid 19 melanda dunia. Namun penyesuaian terhadap kondisi setelah era pandemi maka konsep bisnis yang di bangun kedepan adalah Restoran yang memiliki fasilitas karaoke sebagai tambahan.
Director of Sales Modal Rakyat Marcel Limbong mengatakan kerja sama yang terjalin antara Modal Rakyat yang merupakan bagian dari Fazz group dan Vexanium dapat memfasilitasi pelaku usaha dengan cara membuka peluang usaha baru dengan membuka usaha bisnis rekreasi dan hiburan.
"Tidak hanya sampai disitu, pada kerjasama ini modal rakyat juga turut membantu mengatasi masalah kesulitan modal dalam memproduksi karya baru. Dalam kerja sama tahap awal ini Modal Rakyat menyediakan pembiayaan maksimal Rp 2 miliar untuk setiap anggota dari Vexanium dengan harapan kerja sama ini dapat berjalan sesuai harapan dan banyak membantu pelaku bisnis," Tutup Marcel Limbong.
CEO & Founder Vexanium Danny Baskara menuturkan secara umum Blockchain Vexanium telah berjalan secara decentralized dengan menggunakan native coin bernama VEX.
Mengacu Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kementerian KUKM) pada 2021, jumlah pelaku UMKM di Indonesia mencapai 64,2 juta. Keberadaan UMKM tersebut telah kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61,07 persen atau Rp8.573 triliun. (AMX)