Mendapatkan peningkatan grafis 32% dengan konsumsi daya yang sama, GPUnya sudah mendukung teknologi ray traching berbasis hardware seperti GPU komputer ditambah porseor AI yang 35% lebih baik dibandingkan APU generasi 4. Sudah mendukung refresh rate 240Hz untuk full HD+. Menjadi SoC pertama yang kompatibel dengan RAM LPDDR5x.
4. Google Tensor 2
Chipset terbaru dari Google ini sudah digunakan pada Google Pixel 7 dan Pixel 7 Pro. Memiliki fabriksi 5nm dengan prosesor octa core dan GPU Mali G710 MP07. Chipset satu ini juga telah memiliki TPU baru dengan efisiensi daya yang lebih baik. Diklaim mampu menghandle kamera dan tuas machine learning 60% lebih kencang dibanding generasi sebelumnya.
Masih menggunan chip keamanan Titan M2 yang berbasis RISC-V untuk bridging sistem keamana pada perangkat dengan beberapa core pada CPU dengan jaminan update selama 4 tahun ke depan. Kinerja chipset satu ini diklaim tidak jauh berbeda dengan Snapdragon 888 atau Snapdragon 888+ milik Qualcomm.
5. Snapdragon 8 Gen 1
Penerus Snapdragon 888 dan 888+ ini juga langganan menjadi chipset untuk banyak ponsel flagship dari berbagai brand. Dimana kemampuan CPU-nya memiliki peningkatan 20% dibanding Snapdragon 888. Disebut chipset pertama yang memakai CPU Armv9 dan terdiri dari tiga kluster, yaitu Cortex-X2 dengan 3.0Ghz, kluster kedua dengan tiga core Cortex-X2 dengan 2.5GHz, dan kluster ketiga dengan empat core Cortex A510 pada kecepatan 1.8GHz. Sedangkan GPU-nya menggunakan Adreno 730.
6. Snapdragon 8+ Gen 1
Chipset yang baru saja diluncurkan pada kuartal ketiga 2022 ini sudah digunakan pada ponsel flagship ternama seperti GT2 Master Explore Editon, AUS ROG Phone 6, dan lainnya. Grafisnya naik 10% dibanding Snapdragon 8 Gen 1, chipsetnya mengalami peningkatan 30%, dan AI nya juga meningkat hingga 20%. Terdiri dari 8 inti CPU yang mencakup prime unit Kyro Prime, Gold, dan Silver. Dibantu dengan grafis Adreno 739 yang memiliki kecepatan hingga 900MHz.
7. A15 Bionic
Beberapa waktu lalu, iPhone 13 diluncurkan dan langsung menyita perhatian publik. Kemunculan iPhone terbaru ini pun tak terlepas dari prosesor yang disematkannya. Yakni menggunakan A15 Bionic yang diklaim memiliki kinerja sangat tinggi. Selain itu, Apple juga membekali teknologi AI pada prosesor ini yang dapat digunakan dalam pemrosesan foto menjadi lebih baik.
Chipset A15 Bionic memiliki sekitar 15 miliar transistor. Jika melansir dari skor Geekbench, prosesor ini mendapatkan skor yang sangat fantastis di angka 4.772 multicore. Sedangkan untuk angka singlecore-nya adalah 1.746.
8. A14 Bionic
Terakhir ada prosesor dari Apple lainnya yakni A14 Bionic. Banyak pihak menyebut jika prosesor ini dapat dikatakan sebagai salah satu pesaing terberat dari Snapdragon. Ini bisa dilihat dari fabrikasi 5 nm yang dimilikinya dan terdapat 11.8 miliar transistor. Dengan begitu, akan membuat kinerjanya semakin kencang sampai 40% dan kecepatan GPU-nya lebih kencang 50%.
Di sisi lain, Bionic A14 memiliki multicore yang unggul dibandingkan Snapdragon 865+ pada benchmark-nya. Dari sebuah survei, hasilnya pun terlihat chipset dari Apple ini mampu dua kali lebih cepat dengan mengantongi poin 1596 poin. Sedangkan Snapdragon 865+ hanya mendapatkan 83 poin.
9. Exynos 2100
Otak buatan Samsung ini dibangun dengan pabrikasi EUV 5nm yang disebut memiliki performa lebih stabil dan lebih baik dibandingkan versi sebelumnya. Sudah mendukung jaringan 5G dengan delapan core yang terbagi dalam tiga klaster. Dua prosesornya menggunakan Cortex-A78 dengan 2.8GHz, sedangkan sat lainnya menggunakan Cortex-X1 6 dengan kecepatan 2.9 GHz. grafisnya menggunakan ARM Mali-G78 MP14 dan mendukung resolusi gambar hingga 200MP.