Dinas Pendidikan Kecolongan

Sabtu 16-03-2013,13:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

CURUP, BE - Temuan puluhan siswa di SDN 15 Kasie Kasubun Kecamatan Padang Ulak Tanding, dari kelas yang berbeda, yakni kelas 2 dan kelas 3 memanfaatkan satu ruang belajar, harus menjadi tamparan keras Dinas Pendidikan Kabupaten Rejang Lebong (RL).  \"Kami menilai Dinas Pendidikan kecolongan informasi, masa tidak tahu ada sekolah yang masih memanfaatkan satu ruang belajar, dengan hanya dibatasi batas triplek,\" ungkap Ketua Komisi I DPRD Kabupaten RL H Buyar S.Ag, Jum\'at (15/3).

Padahal, pada tahun anggaran 2012 Dinas Pendidikan memiliki anggaran miliaran rupiah untuk perbaikan gedung dan pembangunan gedung sekolah baru untuk puluhan sekolah di Kabupaten RL. \"Kami berharap pejabat terkait bisa segera turun melihat langsung kondisi sekolah, apalagi kondisi riil sudah cukup digambarkan di media massa dan diketahui publik,\" tegasnya.

Selanjutnya, pada tahun anggaran 2013 Dinas Pendidikan masih memiliki anggaran untuk perbaikan dan pembangunan gedung baru. \"Kita berharap SDN 15 Kasie Kasubun bisa menjadi salah satu prioritas pembangunan. Termasuk menyediakan guru yang kurang di sekolah tersebut,\" pinta Buyar.

Diberitakan sebelumnya, para siswa siswa kelas 2 dan kelas 3 di SDN 15 Kasie Kasubun terpaksa harus menerima pengajaran dalam 1 ruang belajar yang hanya disekat oleh batas triplek.

Mirisnya lagi, di sekolah tersebut hanya memiliki 3 guru bertatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), termasuk kepala sekolah yang harus ikut terlibat mengajar para siswa. \"Karena guru kurang, kami terpaksa menggunakan jasa 5 guru non PNS, untuk membantu mengajar para siswa di sekolah kami,\" ungkap Kepala SDN 15 Kasie Kasubun, Suprapto, SPd.

Diterangkan Suprapto, jumlah peserta didik di sekolah tersebut ada sebanyak 224 siswa, diantaranya 40 orang siswa kelas 1, 47 orang siswa kelas 2, 35 orang siswa kelas 3, 37 orang siswa kelas 4, 30 orang siswa kelas 5 dan 35 orang siswa kelas 6.  \"Jumlah siswa di sekolah kami memang cukup banyak, karena merupakan satu-satunya sekolah,\" kata Suprapto.

Pantauan wartawan, gedung SDN 15 Kasie Kasubun, setidaknya hanya memiliki 6 ruang kelas saja.  5 ruang dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar, 1 ruang lagi dimanfaatkan sebagai kantor guru. Karena kekurangan tenaga pengajar dan ruang kelas yang kurang, satu ruang belajar dimanfaatkan siswa kelas 2 dan kelas 3 sekaligus yang hanya dibatasi triplek.

Kondisi gedung juga tidak layak lagi, dinding serta lantai sudah rusak karena belum mendapatkan perbaikan dari intansi terkait. Ditambah lagi, satu guru mengajar dua kelas sekaligus dalam satu ruangan, satu waktu dengan materi pelajaran yang berbeda. \"Kelas 2 dan kelas 3 hanya dibatasi triplek, guru yang mengajar kelas 2, saat itu juga memberikan materi di kelas 3,\" tutur Suprapto.

Suprapto mengaku sudah melaporkan kondisi sekolah yang dipimpinnya itu, bahkan Kabid Dikdas dan Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Rejang Lebong (RL) pernah datang menjenguk kondisi sekolah tersebut.

\"Mungkin belum waktunya dibantu, kami sangat berharap ada tambahan ruang belajar dan guru agar siswa kami sebanyak 224 orang mendapatkan pengajaran dan fasilitas yang layak,\" harap Suprapto. (999)

Tags :
Kategori :

Terkait