BENGKULUEKSPRESS.COM - PT Bank Central Asia Tbk. mencatat kredit mobil listrik (EV) tumbuh 20 kali lipat secara tahunan (yoy) pada kuartal I/2023 menjadi Rp 350 miliar
"Kami punya appetite besar untuk EV, jadi yang kami supoort EV jenis apapun yang penting affordable," kata Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim dalam Green Economic Forum 2023, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Dukung Net Zero Emision Indonesia 2060, BCA Siapkan Skema KPR Panel Surya, Kamu Minat?
Vera mengatakan kunci untuk mendorong kredit mobil listrik di Indonesia adalah menyediakan kendaraan dengan harga yang terjangkau. "Kalau [harga] terjangkau masyarakat, mudah untuk bank membiayainya," katanya.
Adapun saat ini, harga mobil listrik masih jauh di atas rata-rata mobil konvensional, meskipun pemerintah telah memberikan subsidi. Sebagai contoh, mobil listrik paling murah saat ini dibanderol oleh Wuling dengan harga sekitar Rp 250 juta.
Secara harga, mobil listrik tersebut memang masuk dalam rentang daya beli konsumen roda empat di Indonesia. Akan tetapi mobil itu memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan mobil konvensional dengan rentang harga serupa.
Sementara itu, hingga kuartal I/2023, BCA mencatat kontribusi sektor transportasi terhadap kredit hijau masih tergolong kecil, yakni 9,2%. Transportasi yang masuk ke dalam kredit hijau tercatat senilai Rp7 triliun dengan pertumbuhan 16,7% secara tahunan (yoy).
Adapun BCA mencatat kredit hijau dalam portofolio pembiayaan berkelanjutan. Hingga Maret 2023, kredit hijau menyumbang Rp76 triliun, naik 4,9% yoy. Pada periode yang sama UMKM berkontribusi Rp105 triliun, naik 17,7% yoy. (AMX)