Bupati Curhat Jalan ke Gubernur

Jumat 15-03-2013,15:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENTENG, BE - Acara Musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) kemarin, dihadiri Gubernur H. Junaidi Hamsyah,M.Pd. Kesempatan ini digunakan oleh Bupati Benteng, H. Ferry Ramli, SH. MH untuk Curhat (Curahan hati) kepada orang nomor 1 di Provinsi Bengkulu ini. Topik curhat bupati itu persoalan jalan provinsi di kabupaten bungsu pemekaran ini yang banyak rusak parah.

\"Tolong  Pak Gub, jalan di kampung saya itu untuk diproritaskan. Karena hal itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat,\" celetuknya. Dikatakan Bupati, kondisi jalan provinsi di Benteng sangat butuh perbaikan dan pembangunan dari Pemprov Bengkulu. Jalan yang rusak parah  itu, seperti jalan Tugu Hiu - Pagar Jati,  Lubuk Sini - Pematang Tiha, Simpang Kroya dan lainnya.  Kini, kondisi jalan tersebut sudah tidak layak lagi dilalui baik oleh kendaraan maupun pejalan kaki. Permintaan ini hal wajar disampaikan bupati. Sebab pemeliharaan jalan provinsi memang tanggung jawab Pemprov Bengkulu.

Berbeda dengan kerusakan jalan desa, lingkungan dan lainnya. Itu merupakan tangung jawab Ferry Ramli sebagai bupati definitif pertama di Bumi Maroba Kite Maju ini. \"Saya minta jalan provinsi ini diperbaiki dan dibangun secepatnya Pak Gub. Jika jalan desa dan pemukiman urusan saya, mudah - mudahan belum habis masa jabatan saya, jalan desa sudah mulus,\" ungkapnya.

Sementara itu, Gubernur  Bengkulu, H. Junaidi Hamsyah, S.Ag menjelaskan perbaikan jalan provinsi di Benteng sudah masuk dalam program kerjanya. Bayangkan, anggaran sebesar Rp 28 M lebih akan dikucurkan untuk pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Benteng ini. Anggaran itu bersumber dari APBN tahun 2013 ini. \"Tidak mungkinlah seorang bapak tega dengan anaknya, apalagi anak bungsu. Pasti akan menjadi proritas jika didalam suatu keluarga,\" guyonnya.

Gubernur meminta masyarakat, LSM, wartawan dan lainnya untuk memantau dan mengawasi jalannya pembangunan insfrastruktur tersebut. Sebab, jika tidak diawasi dengan baik rawan penyimpangan. Apalagi, anggaran yang dikucurkan dalam jumlah besar.\"  (111)    

Tags :
Kategori :

Terkait