Diberi Racun Babi dan Kepala Dihantam Batu

Jumat 15-03-2013,11:45 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Polres Bengkulu kemarin, menggelar rekontrusi pembuhunan sadis terhadap korban Andriyadi, Sekretaris Koperasi BMTyang terjadi beberapa waktu lalu. Proses rekontruksi ini dikawal ketat oleh Jajaran Polres Bengkulu. Karena rekonstruksi ini menyita perhatian bantak warga, yang berbondong ke lokasi rekonstruksi. Rekonstruksi pembunuhan sadis oleh tiga tersangka yaitu Samsuri Yanto, Dodi dan Syawal serta Khalik (Buron) ini berjalan lancar.

Dalam rekontruksi kemarin Dodi,Cs memperagakan sebanyak 35 adegan, proses mereka menghabisi nyawa almarhum Andriyadi. Dari rekonstruksi diketahui para pelaku menghabisi nyawa korban dengan terlebih dahulu memberinya minuman segelas air kopi yang telah dicampur racun babi. Selanjutnya pelaku menghantam kepala korban dengan batu berukuran cukup besar.

Kapolres Bengkulu AKBP H Joko Suprayitno SST MK mengungkapkan rekontruksi ini dilakukan untuk melengkapi berita acara pemeriksaan (BAP), terhadap para pelaku pembunuhan sadis Samsuri Yanto, Syawal dan Dodi. \"Sebelum diserahkan kekejaksaan, kita masih perlu melangkapi keterangan tambahan dari beberapa saksi,\" jelas Kapolres.

Rekontruksi ini digelar oleh Tim Penyidik, Satuan Buru Sergap (Buser) Polres Bengklulu. Dimulai pukul 09.00 WIB. Rekonstruksi ini dilakukan 3 tempat berbeda. Yakni di Polres Bengkulu, lalu dilanjutkan di TKP (Tempat Kejadian Perkara) yaitu rumah kontrakan tersangka Dodi dan Yanto dan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Berkas. Adegan 1 sampai 4 dilakukan dikawasan Mapolres Bengkul. Sedangkan 5 adegan terakhir dilakukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Berkas. Sisanya semuanya dilakukan di TKP (Tempat Kejadian Perkara).

Adegan rekonstriksi dimulai dari rapat bersama keempat pelaku. Rapat itu berlangsung di ruang tamu rumah tersangka Dodi (Penyandang Cacat Tunanetra) dan Yanto. Rapat tersebut menghasilkan kesepakatan keempat tersangka berbagi peran dalam mengahabisi nyawa korbannya (Andriyadi). Pelaku Syawal bertugas membeli racun babi disalah satu toko racun di Kawasan Pasar Minggu. Berikutnya tersangja Dodi dan Yanto bertugas menjemput korban dari rumahnya dan membawanya ke rumah tersangka Dodi. Di rumah Dodi ini, tersangka Dodi sempat mengurut korban. Saat Dodi mengurut inilah eksekutor Khalik menghantam kepala korban dengan batu.

Aksi pelaku menghabisi nyawa korban dengan sadis ini terlihat pada adegan rekonstruksi No.18. Khaliklah yang menghantam kepala korban menggunakan batu sebanyak 2 kali, lalu dilanjutkan oleh tersangka Syawal satu kali. Setelah korban memastikan korban sudah tak bernyawa, berikutnya tersangka Dodi dan Yanto melakban muka serta mengikat tubuh korban. Lalu jasad korban lalu dimasukkan ke dalam karung. Keduanya lalu sekaligus membuang jasad korban untuk menghilangkan jejak.

Dari rekontruksi tersebut diketahui pula tersangka Yanto telah mempersiapkan 3 buah batu untuk menghabisi korban. Satu batu digunakan untuk menghamtam kepala korban, dan 2 batu lagi dimasukkan ke dalam karung. Dengan tujuan untuk menenggelamkan jasad korban di sungai. Batu tersebut diletakkan oleh Yanto, di dekat Kulkas ruang tengah rumah tersangka, tempat para tersangka menghabisi nyawa korban. Di kawasan TPU Kelurahan Berkas tersangka Yanto membuang pakaian serta meninggalkan motor yang malam itu dibawa korban untuk mengangkut jasad korban.

Adegan rekonstruksi ini langsung diperagakan oleh para tersangka. Terkecuali untuk adegan Khalik dilakukan oleh peran pengganti dari polisi. Karena hingga kini Khalik masih buron. Peran korban Andriyadi pun digantikan oleh polisi.

Sementara itu, ratusan warga sekitar yang antusias menyakskan rekonstruksi ini begitu geram dengan pembunuhan yang dikakukan oleh Dodi yang buta dan teman-temannya tersebut. Warga yang berkumpul di TKP langsung meneriaki ketiga tersangka begitu mereka tiba di TKP dan dikeluarkan dari dalam mobil oleh polisi.\"Dasar pembunuh, buto pembunuh\" teriak seorang warga yang emosi saat menyaksikan rekonstruksi.

Teriakan itupun disambut sorakan warga lainnya, ,\'\'Wuhhhhhhhh, Makan itu batunyo, hukum mati ajo,\" teriak warga lagi. Terlihat dilapangan beberapa anggota keluarga korban juga hadir menyaksikan reksontruksi ini. Diantaranya ketiga adik korban. Mereka dengan tenang terus mengikuti reka ulang tersebut dari awal hingga selesai.

Kapolres Bengkulu AKBP H Joko Suprayitno SST MK mengucapkan terima kasih kepada warga yang menyaksikan rekontrusi. Warga tidak melakukan aksi-berlebihan melampiaskan kekesalannya terhadap para tersangka, sehingga rekontruksi dapat berjalan dengan lancar. \"Awalnya warga sekitar sempat dorong dorangan dan ada sebagian masyarakat yang ingin melampiaskan dendam kepada para tersangka. Namun setelah diberi penjelasan oleh anggota, tidak ada aksi yang berlebihan dilakukan warga,\" ungkap Kapolres.(cw4)

Tags :
Kategori :

Terkait