BENGKULUEKSPRESS.COM - Banyak dari kita meyakini bahwa para sebangsa jin dan iblis diciptakan berdampingan dengan manusia. Akan tetapi, banyak juga yang meyakini bahwa 'mereka' tidak bisa mengganggu kehidupan nyata manusia seperti menyentuh, menampakan diri atau bahkan sampai membunuh manusia.
Namun, siapa sangka ternyata ada beberapa mitos dan kisah hantu yang diyakini bisa bersentuhan langsung dengan kehidupan manusia, bahkan dalam kisah salah satu hantu du Indonesia 'mereka' bisa menculik keperawanan dan keperjakaan manusia.
BACA JUGA:Waw! Pesantren Ini Berlakukan Dosa Zina Bisa Ditebus dengan Uang Rp 2 Juta
Seperti dari kisah hantu Sungsang ini contohnya, hantu yang berwujud perempuan ini diyakini sering mencuri keperjakaan para kaum laki-laki yang masih remaja atau yang belum pernah melakukan hubungan suami istri.
Kisah hantu Sungsang mulai muncul dan familiar di daerah sekitar Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang, Banten. Konon katanya sosok ini berwujud wanita tua dengan posisi kepala di bawah perut atau di antara dua paha, karena hal inilah sering disebut Sungsang.
Selain itu, sosok ini juga terkenal dengan lidahnya yang panjang dan menjulur hingga tanah serta berpenampilan telanjang bulat berbeda dengan hantu lainnya yang ada di Indonesia.
BACA JUGA:Tanpa Riba, Ini Daftar Pinjaman Online Syariah yang Terdaftar di OJK
Hantu Sungang terkenal sering mencegat para remaja laki-laki yang berkeliaran di malam hari, biasanya Sungsang akan menarik alat kelamin para remaja laki-laki hingga kehilangan keperjakaannya.
Sungsang tidak menarik secara fisik alat kelamin para remaja, biasanya si remaja akan mengalami efek kemandulan karena Sungsang telah mengambil saripati dari keperjakannya.
Untuk menghindari terkaman Sungsang, ada kisah unik yang diyakini masyarakat, yakni warga percaya jika ingin menghindari sosok ini mereka para remaja mesti dilucuti pakaiannya hingga telanjang bulat.
BACA JUGA:Ini 5 Rekomendasi Pinjaman Bank untuk Pensiunan
Jika para remaja laki-laki sudah telanjang bulat, mereka juga harus melewati tubuh si Sungsang dengan merangkak melewati diantara 2 kaki setan tersebut dengan resiko kena lidah hantu yang menjulur itu.
Konon katanya, ketika sudah telanjang, para remaja laki-laki itu tidak akan terlihat dan terdeteksi oleh si Sungsang. Melewati kaki Sungsang juga diyakini supaya tidak bisa dikejar-kejar berkelanjutan di kemudian hari. (**)