Di Luar Nalar! Sebuah Makam Tua di Tengah Jalan Purwokerto Tak Bisa Dipindah

Kamis 11-05-2023,16:50 WIB
Reporter : Jamal Maarif
Editor : Jamal Maarif

Suatu hari, sosok pria ini bertarung dengan seseorang yang bernama Kyai Pekih. Ternyata Kyai Pekih adalah tokoh yang juga memiliki kesaktian serupa. Dalam pertarungan itu, Ragasemangsang berhasil mengalahkan Kyai Pekih.

BACA JUGA:Jika Wanita Tunjukkan Tanda Ini, Dia Menyukai Secara Diam-diam

Ketika itu sebenarnya Ragasemangsang tubuhnya telah dipotong-potong oleh senjata, tetapi selalu menyatu kembali setiap menyentuh tanah. Namun, karena kalah ilmu, justru Raden Pekih luka parah dalam adu kesaktian hingga sampai akhirnya tewas.

“Mbah Ragasemangsang itu hanya dapat mati jika digantung, intinya tak bersentuhan dengan tanah. Lokasi makam sekarang itu, tempat pertapaan Mbah Ragasemangsang yang lantas dikeramatkan,” ujar Suwito.

Versi lain, dikisahkan makam ini merupakan tempat peristirahatan terakhir milik seorang pengikut Pangeran Diponegoro yang sakti dan disegani karena perjuangannya untuk memberantas penjajah.

BACA JUGA:Begini Cara Melakukan Taubat Nasuha dan Bacaan Doanya

Ketika itu Belanda sulit menaklukkannya karena prajurit sakti ini memiliki sebuah ilmu gaib bernama Rawa Rontek. Berkat ilmunya, sang prajurit dikisahkan sulit celaka dan hanya bisa mati ketika kepalanya dipenggal dengan keadaan tubuh tak menyentuh tanah.

Dengan adanya syarat itu, konon katanya prajurit itu akhirnya berhasil terbunuh saat tubuhnya digantung di sebuah pohon beringin setempat sebelum kepalanya dipenggal dan dikuburkan.

Tidak bisa dipindah

Meski sudah tidak lagi memiliki nisan dan gundukan tanah khas kuburan, makam Ragasemangsang ini tetap dibiarkan eksis di pertigaan jalan, karena adanya sebuah pantangan untuk mengusik makam tersebut.

Beragam mitos yang menyebut bila makam ini dibongkar atau dipindahkan, maka akan menimbulkan malapetaka yang berujung kematian tragis. Sehingga tidak ada yang berani memindahkannya.

Suwito menyebut makam tersebut sempat akan dipindah. Namun rencana itu batal karena tidak ada yang kuat untuk memindahkannya. Dirinya mengingat dahulu makam tersebut berada di pinggir jalan, tetapi makam tersebut tidak dipindah.

BACA JUGA:Kajian Buya Yahya: Dosa Besar yang Jarang Disadari

Ada juga kisah tentang pengerjaan membuat galian saluran air yang melintasi makam untuk disalurkan ke perkampungan. Namun tiba-tiba, ketika proses penggalian, salah satu pekerjanya jatuh pingsan tidak sadarkan diri.

Sudah tidak terhitung upaya untuk memindahkan makam keramat yang disebut mengganggu lalu lintas ini. Namun memang usaha ini selalu gagal, baik pemborong, hingga petinggi daerah selalu bertemu “penghuni makam” yang menolak dipindah.

Risiko bagi pemindah makam pun besar, selain bisa pingsan, beberapa yang lain diceritakan mendadak sakit, bahkan sampai meninggal dunia. Hal inilah yang menyebabkan makam ini tetap berada di lokasi asalnya.

Kategori :