BENGKULUEKSPRESS.COM - Aji Lembu Sekilan merupakan ajian yang sangat populer di dunia persilatan. Membaca namanya saja tentu memberi impresi yang unik sekaligus gagah. Nama Lembu sekilan mengisyaratkan ilmu kanuragan yang perkasa.
Ilmu kanuragan sebagai bagian dari laku fisik dan spiritual bagi pada ksatria di masa lalu bukanlah hal yang asing. Tentu wajar jika Patih besar Majapahit memiliki ilmu atau kesaktian yang mumpuni. Patih Gajah Mada sendiri dikisahkan unggul dalam banyak pertempuran. Khususnya dalam megaproyek Majapahit, menyatukan Nusantara.
Ajian Lembu Sekilan ini memiliki kekhasan dibanding ajian lainnya. Ilmu Lembu Sekilan membuat pemiliknya seolah dilindungi tameng gaib.
BACA JUGA:Praktik Sihir Diprediksi Sejak Era Nabi Musa AS
Tubuh sang pendekar menjadi seolah tak akan tersentuh lawan dalam pertarungan. Ajian ini membuat lawan menjadi luput mengirim serangan. Baik pukulan atau sabetan senjata, tubuh pendekar yang dilindungi ajian lembu sekilan menjadi tak tersentuh.
Serangan diyakini akan melenceng sekitar 50 cm. Dari situlah sebenarnya nama "sekilan" muncul. Kata sekilan menandai ukuran jarak ibu jari ke telunjuk orang dewasa.
BACA JUGA:Ajian Jaran Goyang, Ilmu Pelet Kelas Wahid!
Dalam Babad Tanah Jawa dikisahkan, Joko Tingkir alias Sultan Hadiwijaya adalah satu di antara tokoh di tanah Jawa yang memiliki ajian tersebut.
Joko Tingkir yang saat muda sering berkelana menggunakan ajian tersebut sebagai benteng pertahanan ketika diserang musuh. Ia juga sering menggunakan ajian tersebut saat menjadi prajurit Wira Tamtama di Kesultanan Demak Bintara.
Dengan ajian tersebut, Joko Tingkir tak bisa tersentuh oleh senjata. Sebab, ketika musuh menodongkan senjata ke tubuhnya, senjata tersebut akan mebentur perisai yang jaraknya sekilan.
BACA JUGA:Sewu Dino, Ilmu Santet Pemusnah Keturunan!
Maksudnya, seukuran tersebut tubuh pendekar menjadi terlindungi perisai gaib. Segala serangan pun tidak akan melewati jarak sekilan itu untuk melukai pendekar.
Kitab Primbon Ajimantrawara yang disusun oleh Raden Ngabehi Kartohasmoro menyebutkan, untuk memeroleh Aji Lembu Sekilan seseorang harus menjalani laku tirakat yang cukup berat. Ia harus menjalani puasa 40 hari dengan hanya makan dedaunan yang dimasak secara dikulub. Bumbunya hanya garam. Minumnya juga air dari kendi.
Tak selesai di situ. Ketika puasa 40 hari rampung, yang bersangkutan harus melanjutkan puasa nglowong 3 hari 3 malam yang diawali hari Kamis Wage. Puasa nglowong adalah tidak makan dan tidak minum, namun boleh tidur sebentar dan boleh bepergian.
Adapun mantra Aji Lembu Sekilan dibaca saat menghadapi peperangan atau jika ada bahaya mengancam. Aji Lembu Sekilan memiliki pantangan, yaitu tidak boleh memanggil sapi, menirukan suara sapi dan makan daging sapi. (**)