BENGKULUEKSPRESS.COM - Trader saham yang sering menggunakan analisis teknikal dalam mengamati pergerakan harga saham sebuah emiten di pasar modal pasti tidak asing lagi dengan istilah breakout.
Breakout dalam saham merupakan sebuah momen yang terjadi ketika harga saham melewati batas atas atau level resistance maupun batas bawah atau level support.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani menjelaskan, misalnya pergerakan harga saham mengalami penguatan hingga menembus batas resistance (breakout) dapat mengindikasikan bahwa harga saham akan melanjutkan tren kenaikan yang lebih tinggi.
Breakout terdiri dari dua jenis, yaitu yakni true breakout dan false breakout.
True breakout terjadi ketika pergerakan harga saham telah melewati suatu level dan tidak berbalik arah dan melanjutkan penembusan atau rally.
False breakout atau breakout palsu terjadi ketika pergerakan harga saham telah melewati suatu level tertentu namun kemudian berbalik arah dan tidak melanjutkan tren penguatan (bullish) atau pelemahan (bearish).
“Bagian ekor menunjukkan tidak terjadinya peningkatan volume secara signifikan, sehingga dapat mengindikasikan false breakout,” katanya.
Untuk menghindari pembelian saham di harga pucuk, berikut ini adalah tips untuk terhindar dari false breakout:
1. Mengetahui fundamental untuk melihat tren yang kuat di pasar saham
Ketika suatu saham sedang berada dalam tren yang kuat dan didukung oleh fundamental yang baik, maka potensi saham tersebut untuk breakout level resistance sangat besar. Berita tentang saham tertentu berpotensi mempengaruhi dan menggerakkan harga saham secara signifikan. Untuk memantau tren, trader dapat menggunakan layanan notifikasi berita trending saham di aplikasi Ajaib.
2. Gunakan candle untuk validasi breakout
Jika melihat ada potensi suatu saham mengalami breakout, sebaiknya trader sebaiknya menunggu hingga breakout tersebut terkonfirmasi valid dengan melihat bentuk candle ketika penutupan pasar. Trader dapat memanfaatkan fitur Advance Charting di aplikasi Ajaib untuk melihat indikator teknikal penting seperti, Moving Average (MA), Exponential Moving Average (EMA), dan Bollinger Band (BB). Indikator tersebut berfungsi memberikan konfirmasi pergerakan tren dari suatu saham.
3.Amati volume trading
Breakout disertai dengan volume trading yang tinggi pertanda sebuah tren akan berlanjut. Begitupun sebaliknya, breakout yang terjadi pada saat volume perdagangan rendah, maka harga saham berpotensi mengalami pembalikan arah (false breakout).
4. Perhatikan Level Stop Loss dan Take Profit