Ini menegaskan peryataan sebelumnya, jika memasuki triwulan pertama ini, pihaknya akan melihat sejauhmana program kerja yang dilaksanakan oleh bawahannya tersebut. Dia berulang kali mengatakan jika serapan program kerja rendah, tidak sungkan-sungkan memberikan sanksi. “Masih banyak yang lain dapat dipakai, jika memang beberapa SKPD masih saja lamban dalam merespon,” ucapnya beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, target yang dicanangkan harus dicapai sebaik mungkin. Sebab itu, diimbau secepatnya program 2013 untuk dilaksanakan. \"Kalau masih saja SKPD-nya berleha-leha, tidak respon dan program tidak jalan, maka untuk apa kita pertahankan,” ujarnya.
Menurutnya, tidak ada alasan lagi jika tahun ini pelaksanaan program tetap lamban atau tidak terlaksana. Terlebih APBD Provinsi sudah disahkan pada November 2012 lalu. \"Kalau tahu lalu alasan anggaran, sekarang tidak ada alasan lagi,\" ujarnya.
Sebagaimana hasil evaluasi pekerjaan beberapa waktu lalu, penyerapan anggaran sejumlah SKPD Provinsi Bengkulu masih sangat rendah. Rapat evaluasi ini dipimpin oleh Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah (26/2). Dari target 25 persen yang diharapkan pada triwulan pertama ternyata hampir seluruh SKPD baru dapat merealisasikan penyerapan anggaran sebesar 8-10 persen saja, padahal hanya tersisa setidaknya satu bulan lagi dari sisa triwulan pertama.
Hal tersebut juga ditegaskan, Kepala Dishubkominfo Provinsi Bengkulu Drs. Eko Agusrianto usai rapat evaluasi waktu itu, menyebutkan bahwa penyerapan anggaran hampir diseluruh SKPD masih lamban. “Serapan anggaran di seluruh SKPD rata-rata masih sekitar 8-10 persen dari total target tahun 2013 sebesar 95 persen untuk sektor keuangan dan 98 persen untuk pembangunan fisik. Sedangkan untuk triwulan pertama kita harapkan dapat mencapai 25 persen,” ujarnya.
Eko mengatakan, seluruh SKPD menyatakan kesiapan untuk dapat mencapai target 25 persen serapan anggaran pada triwulan pertama serta target keseluruhan pada tahun anggaran 2013. (100)