\"Kita ingin SPP tetap hidup, jadi SMK atau bentuk sekolah lain tapi sekolah ini wajib hidup,\" ujar Junaidi, saat menyampaikan sambutan Temu Alumni SPP-SPMA Bengkulu di Hotel Raflesia City.
Dia mengatakan saat ini Pemprov telah membantu Rp 2 miliar melalui Dinas Pertanian Provinsi, agar pihak sekolah membuat grand desain kelangsungan sekolah tersebut ke depan. \"Agar sekolah ini memiliki rencana kedepan yang lebih baik,\" katanya.
Junaidi mengatakan, jika selama ini persoalan SPP kelobak ini mencuat setelah digusur. Tidak hanya alumni yang merasakan sakit hati dan menangis. \"Kita semua menangis, kita punya (bukti) foto-foto, video penggusuran dibawah komando bupati, menurut laporan di Polda,\" ujarnya.
Dia mengatakan jika rencana tukar guling lahan tersebut awalnya karena Disposisi Agusrin M Najamudin, yang bunyinya tolong, \"diproses jika tak menyalahi aturan\'. Artinya, kata Junaidi, untuk tukar guling lahan tersebut harus melalui prosedur yang benar, dimana saat itu masih proses di DPRD Provinsi. \"Kita bukan menolak membangun masjid. Tapi jangan membangun masjid di lahan orang,\" kata Junaidi dihadapan Alumni SPP-SPMA.
Junaidi mengatakan jika proses tukar guling sudah benar, dimana lahan SPP-SPMA atau SPP Kelobak diganti lahan yang baru. Maka, sekolah tersebut akan dipindahkan, tetapi harus melalui prosedur yang benar. \"Apapun bentuk sekolahnya, wajib tetap hidup,\" katanya.
Salah seorang Alumni Durani, MM yang juga Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) mengatakan, akibat sekolahnya yang berdiri sejak 1960 ini digusur, membuat alumni SPP Kelobak tersebut bangkit dan menyatu.
Dia merasa sedih dan menangis saat melihat asrama sekolah yang pernah mereka tinggali rata denghan tanah. Lebih menyakitkan lagi, keabsahan ijazahnya diragukan. \"Seorang bupati meragukan keabsahan ijazah. Padahal 40% alumni SPP-SPMA itu sudah berperan dan berkiprah dalam membangun Bengkulu,\" ujarnya.
Dia mencontohkan salah seorang yang berhasil, antara lain Bupati Kaur Hermen Malik, wakil walikota Lubuk Linggau, Direktur Satpol PP Darma Setiawan, Sekda Mukomuko, mantan Sekda Bengkulu Utara, dan banyak lagi yang lainnya. \"Sudah banyak yang jadi pejabat, mulai Dirjen, bupati, wakil walikota, kepala dinas, camat dan wakil rakyat. Dimana letak ijazah ini diragukan,\" ujarnya.
Di sisi lain dalam pertemuan tersebut, Gubernur berharap agar pertemuan Alumni SPP-SPMA dapat merumuskan pembangunan, yang bisa diberikan oleh para alumni SPP-SPMA.(100)