BENGKULUEKSPRESS.COM - Tragedi pengeroyokan di Pantai Pasar Bawah, Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) yang menewaskan Ransi Saputra (25) akhirnya mulai mendapatakan titik terang. Hal tersebut dibuktikan dari berhasilnya Tim Totaici Sat Reskrim Polres BS membekuk 4 orang terduga pelaku pengroyokan tersebut.
Kapolres BS, AKBP Juda Trisno Tampubolon SH SIK MH, melalui Kasi Humas AKP Sarmadi menuturkan secara marathon sejak hari Minggu Penyidik Sat Reskrim Polres BS telah melakukan pemeriksaan terhadap 12 orang yang diduga terlibat dalam kasus pengeroyokan yang menewaskan Rensi dan korban lainya Febri Akbar (23) harus dirawat di RSUD HD Manna.
"Saat ini, 4 orang telah dijebloskan ke sel tahanan Polres BS dan ditetapkan sebagai tersangka, sementara yang lainnya masih berstatus saksi dan dikenakan wajib lapor seluruhnya," ujar Sarmadi kepada BE, Rabu (22/3).
Lebih lanjut, Sarmadi menjelaskan 4 pelaku yang telah diamankan, yaitu AP dan PRM yang merupakan warga Kelurahan Kayu Kunyit, Kecamatan Manna dan 2 tersangka lainnya berinisial CS dan PO warga Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Pasar Manna.
BACA JUGA:Pemuda Bengkulu Selatan Tewas Ditusuk, Ternyata Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Dinsos Ajak Semua Pihak Berbagi, BS Butuh 120 Kursi Roda
"Empat pelaku tersebut sudah dewasa, kita masih pengembangan kasus atas teragedi meninggalnya Ransi di Pantai Pasar Bawah," jelasnya.
Sarmadi juga mengatakan motif pembunuhan yang diduga perkara wanita ternyata tidak benar. Dari hasil pengembangan kasus setelah meminta keterangan dari saksi dan pengakuan Febri korban yang dirawat, peristiwa tersebut berawal dari para pelaku yang mencurigai korban telah mencuri handphone.
"Ransi dan Febri yang sedang berada di pinggir Pantai Pasar Bawah dianiyaya karena telah dituduh mencuri handphone," kata Sarmadi.
Malang bagi Ransi, yang tewas dengan 6 luka tusukan senjata tajam dan Febri Akbar harus dirawat di RSUDHD dengan 2 luka tusuk di punggung. Tusukan tersebut dilakukan para pelaku dengan menggunakan pecahan botol.
"Ransi dan Febri dianiaya di tempat yang sama tapi jarak keduanya terpisah sejauh 10 meter," lanjut Sarmadi.
Saat ini disampaikan Sarmadi atas tewasnya Ransi ada 2 laporan yang masuk ke Polres BS, yaitu laporan pertama dari Febri Akbar korban yang dirawat di RSUD HD dan laporan kedua adalah laporan dari istri Ransi.
"Ada 2 laporan atas meninggalnya Ransi, keduanya sudah diterima Polres BS," pungkasnya.(**)