BENGKULUEKSPRESS.COM - PT Pertamina kembali menerapkan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) menggunakan aplikasi MyPertamina. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu telah memberikan izin dan mendukung syarat mengisi BBM di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) di Provinsi Bengkulu.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu Drs H Hamka Sabri MSi mengatakan, sudah ada sekitar 35 ribu kendaraan di Bengkulu menggunakan My Pertamina. Bahkan Bengkulu merupakan tertinggi, pengunaan barcode aplikasi MyPertamina.
"Penerapan MyPertamina kita (Bengkulu) paling tinggi. Jadi kita dukung, untuk penggunaan BBM tepat sasaran," terang Hamka kepada BE, kemarin (20/1).
Penggunaan barcode aplikasi MyPertamina di SPBU itu, akan mulai diterapkan pada awal bulan Februari mendatang. Hamka menegaskan, dengan menggunakan MyPertamina, maka BBM subsidi tidak disalahgunakan lagi. "Jadi kita sangat mendukung," tambahnya.
- BACA JUGA:Harga BBM Turun Rp 2.150, Pembelian Solar Dibatasi 20 Liter
- BACA JUGA:Revisi Perpres BBM, Ini Daftar Mobil yang Dilarang Beli Pertalite
Hamka menegaskan, penggunaan BBM subsidi selama ini memang banyak disalahgunakan. Jika tidak diatasi, maka program subsidi tidak akan sesuai dengan rencana.
"Banyak program pemerintah yang menguras anggaran besar, tapi tidak tepat sasaran. Tidak pas penerimanya. Kalau pakai MyPertamina itu, program jadi pas. Ini bentuk upayanya," tutur Hamka.
Sementara itu, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu, Ir Mulyani mengatakan setiap kendaraan yang akan mengisi BBM subsidi wajib memiliki MyPertamina. Karena melalui aplikasi itu, kendaraan tidak bisa mengisi BBM subsidi secara berulang-ulang di SPBU.
"Kalau mengisi BBM di SPBU, tidak bisa mengisi lagi di SPBU lain, dalam sehari," ujar Mulyani.
- BACA JUGA: Ini 34 Daerah Ujicoba MyPertamina Beli BBM Subsidi, Jika Belum Terdaftar Jatah Cuma 20 Liter
- BACA JUGA:Pengumuman! Daftar Harga BBM Pertamina Seluruh SPBU di Indonesia Per 15 Januari 2023
Penggunaan aplikasi MyPertamina itu, menurut Mulyani juga akan diketahui berapa banyak kendaraan menggunaan BBM subsidi.
Data itu nantinya akan menjadi dasar untuk mengajukan tambahaan kuota BBM subsidi.
"Kalau memang nanti kurang kuotanya, data MyPertamina itu dijadikan lampiran mengajukan kuota tambahan dengan bersurat ke BPH Migas," ungkapnya.
Mulyani juga menegaskan, kuota BBM subsidi jenis biosolar tahun 2023 turun menjadi 105.696 KL, sementara kuota tahun 2022 sebesar 119.588 KL. Untuk BBM subsidi jenis Pertalite justru mengalami kenaikan. Kuotanya mencapai 288.476 KL. Sementara 2022 lalu 235.179 KL.
"Mudah-mudahaan kuota ini nantinya tidak kurang pada tahun 2023 ini," pungkas Mulyani. (151)