Pada tahun lalu, Wilmar International mengklaim mendapatkan keuntungan bersih dari kelapa sawit senilai US$1,89 juta atau setara Rp27 miliar. Oleh karena itu, Martua Sitorus saat ini didapuk sebagai orang terkaya ke-17 dengan harta mencapai US$3,1 miliar atau setara Rp46 triliun.
Theodore Rachmat
Theodore Rachmat berada di posisi 16 orang terkaya versi Forbes tahun lalu. Adapun kekayaannya saat ini tercatat sebesar 3,3 miliar dolar AS atau Rp49 triliun.
Theodore Rachmat yang akrab dipanggil dengan Teddy ini mendirikan grup Triputra pada 1998. Saat ini, grup tersebut memiliki empat lini bisnis, termasuk agribisnis, manufaktur, dan pertambangan. Dia menjalankan bisnis sawitnya melalui PT Triputra Agro Persada.
Susilo Wonowidjojo
Susilo Wonowidjojo berada di peringkat orang terkaya ke-14 dalam daftar Forbes tahun lalu. Kekayaan Susilo saat ini mencapai US$3,5 miliar atau Rp52 triliun.
Dia mengawali karier sebagai pebisnis rokok Gudang Garam. Kemudian masuk ke bisnis perkebunan kelapa sawit lewat perusahaannya PT matahari Kahuripan Indonesia atau Makin Group. Perusahaan miliknya tersebar di Provinsi Jambi dan Kalimantan Tengah.
Bachtiar Karim
Kekayaan Bachtiar Karim diperoleh dari salah satu perusahaan kelapa sawit terbesar di Indonesia, Musim Mas. Perusahaan tersebut mengklaim sebagai grup kelapa sawit pertama yang disertifikasi oleh Roundtable for Sustainable Palm Oil (RSPO) pada 2012 dan Palm Oil Innovation Group (POIG) pada 2019.
Kekayaannya bersumber dari perusahaan sawit yang dimilikinya. Bersama dengan saudaranya, Burhan dan Bahari, Bachtiar menjalankan Musim Mas, salah satu perusahaan sawit terbesar di Indonesia.