BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM - Sederet fakta yang menyebutkan bahwa terpilihnya Provinsi Bengkulu sebagai tuan rumah Peringatan Hari Ibu (PHI) ke 94 tahun 2022, salah satunya adalah menghormati perjuangan tokoh perempuan asal Bengkulu yakni Fatmawati Soekarno.
Tidak hanya itu, Provinsi Bengkulu yang dikenal dengan Bumi Rafflesia ini juga memiliki historis tersendiri dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia 77 tahun silam.
Dikatakan Ketua Panitia Pusat, PHI Lenny N. Rosalin, SE, MSc, perayaan hari ini di Provinsi Bengkulu sebagai bukti akan perjuangan yang dilakukan oleh isteri Presiden RI pertama yakni Fatmawati Soekarno.
"Perayaan hari ibu di Bengkulu ini selain menghormati perjuangan ibu Fatmawati Soekarno, sebagai napak tilas perjuangan Fatmawati yang perlu dilanjutkan oleh masyarakat Indonesia sebagai generasi penerus," tutur Lenny pada Bengkuluekspreaa.com, Kamis (22/12/2022).
BACA JUGA:Isu Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Jadi Sorotan Diperingatan Hari Ibu
BACA JUGA:Ketagihan Masakan Khas Bengkulu, Atalia Berencana Bawa Kang Emil ke Bengkulu
Ia juga menyampaikan, perayaan hari ibu tahun 2022 ini juga akan dilaksanakan kegiatan menjahit bendera merah putih oleh isteri gubernur se-Indonesia atau yang mewakili.
"Sekaligus untuk meneladani sikap beliau yang telah menjahit bendera merah putih dan itu juga sebagai rangkaian peringatan hari ibu tahun 2022," ujarnya.
Menjahit bendera merah putih di Bengkulu, kata Lenny yang juga sebagai Deputi Kesetaraan Gender, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), menyimpan pesan bahwa para ibu bangsa saat ini perlu menyadari kembali perannya sebagai penjahit bendera yang memberikan semanagat kepada generasi penerus.
"Memberikan rasa semangat itu menjadi point penting, yang mana ibu juga sebagai pendidik pertama di keluarga dan Fatmawati sebagai pahlawan nasional sudah membuktikan keteladanannya pada kita semua. Bahkan ditunjukan juga lewat ikap kenegarawan beliau," pungkas Lenny. (Tri).
BACA JUGA:Atalia Ridwan Kamil Kagum dengan Bengkulu, Terutama Sisi Historisnya