BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM - Pada reses yang digelar Waka II DPRD Kota Bengkulu, Alamsyah di Yayasan Al-Fida pada Minggu (04/12), berbagai permasalahan mendasar masih menjadi keluhan warga. Masalah mendasar seperti infrastruktur dan banjir mendominasi menjadi keluhan warga. Saat ini memang masih banyak masyarakat yang belum merasakan sentuhan pemerintah melalui pembangunan.
Alamsyah mengatakan, pada 2023 nanti pihaknya akan memperjuangkan aspirasi masyarakat yang lebih prioritas, terutama masalah drainase. Mengingat masyarakat Kecamatan Muarabangkahulu kerap menjadi langganan banjir di beberapa titik dan pemaksimalan pembangunan drainase bisa setidaknya mengurangi dampak banjir.
"Tadi aspirasi yang banyak disampaikan masyarakat ini adalah persoalan banjir. Yang mana beberapa titik di kecamatan ini menjadi langganan banjir. Tadi kita sampaikan masalah banjir ini masalah yang komprehensif. Ada peran pemerintah pusat dan provinsi untuk penanganan ini. Namun ditahun depan kita minimal kita perjuangkan untuk drainase," jelas Alamsyah.
Ia juga menjelaskan, pada tahun depan anggaran untuk penanganan banjir masih belum maksimal mengingat ada perubahan struktur anggaran DAU yang di plot pemerintah pusat untuk kebutuhan khusus. Diprediksi pemaksimalan penanganan banjir bisa dilakukan setidaknya pada APBD perubahan atau APBD 2024 mendatang.
BACA JUGA:Terkait Kasus Pemerkosaan ART yang Dilaporkan ke Hotman Paris, Pihak Majikan Angkat Bicara
Selain itu, pengembangan UMKM menjadi fokus untuk meningkatkan ekonomi masyarakat ditengah ancaman resesi yang diprediksi akan dialami Indonesia. Bahkan resesi juga sudah terjadi di beberapa negara di dunia dan mengancam negara-negara lain. (Imn)