Disisi lain, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Edwar Samsi yang menjadi mitra kerja RSUD M.Yunus menambahkan, agar Apotek RSUD M.Yunus dapat menyediakan obat secara lengkap.
Sehingga pasien, khususnya pengguna BPJS tidak perlu jauh-jauh membeli di Apotek luar.
"Kita juga melihat, kan ada Apotek disini tapi banyak keluhan masyarakat yang berobat khsusunya BPJS harus membeli obat diluar," himbau Edwar.
Selain itu, dirinya juga menyoroti dokter spesialis yang membedakan pelayanan ketika di RS Pemerintah dengan RS Swasta.
"Sebenarnya banyak laporan yang kita terima, tapi ini baru awal kedepan kita akan mengundang seluruh Dokter Spesialis karena mereka kalau melayani di M.Yunus ogah-ogahan tapi di rumah sakit swasta cepat sekali," kesal Edwar.
Sementara itu, Wakil Direktur Bidang Penunjang Medik dan Pendidikan RSUD M.Yunus, Yudan Harto menyatakan akan segera menindaklanjuti catatan sidak DPRD provinsi Bengkulu tersebut.
"Kita sambut baik, bentuk sinergitas kita bersama dewan, tentu akan kita tindaklanjuti catatan tadi," tegas Yudan.
Dirinya pun mengakui, bagaimana bobroknya RSUD M.Yunus saat ini dan itu terjadi hampir disetiap sektor yang ada.
"Saya masuk September 2022, memang ada banyak sekali masalah terutama disistem yang banyak tidak jalan," ujar Yudan.
Untuk itu, ia berjanji akan memperbaikinya secepat mungkin dan saat ini pihaknya telah mempelajari permasalahan yang ada.
"2 tahun ini memang benar-benar sistemnya lumpuh, baik keuangan, pelayanan, obat-obatan. Ini sudah terpetakan oleh kita dan sekarang baru mulai kita gerakkan," tutup Yudan.(Suary).