BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM - Operasi Zebra Nala tahun 2022 dengan menyasar lingkungan sekolah kembali di lakukan oleh Satlantas Polres Bengkulu pada Kamis (6/10/22). Kali ini sekolah SMKN 4 Kota Bengkulu menjadi lokus ops Zebra Nala.
Dari kegiatan yang di lakukan anggota Satlantas Polres Bengkulu tersebut berhasil mengamankan sebanyak 8 unit kendaraan roda dua milik siswa SMKN 4 Kota Bengkulu. Namun satu kendaraan hanya di lakukan penilangan dan tidak di tahan oleh anggota kepolisian.
Kanit Patroli Satlantas Polres Bengkulu Ipda Muhammad Nabila mengatakan kegiatan ops Zebra yang di lakukan ini berdasarkan kerjasama antara pihak sekolah dan Polres Kota Bengkulu, yang mana dalam kegiatan ini dilakukan pengecekan pada kendaraan-kendaraan siswa yang tidak sesuai stabndar khususnya pada penggunaan knapot racing.
"Ada 8 motor yang sempat kita amankan, kendaraan itu tidak sesuai standra seperti menggunakan knalpot racing namun. Karena satu kendaarn bisa mengati dengan knalpot yang standar maka tidak kita tahan tetapi tetap di beri sansksi," Kata Ipda Muhammad Nabil kepada Bengkuluekspress.com.
BACA JUGA:Bayar Hutang Lewat Hubungan Badan, Lelaki Ini Diperas Puluhan Juta oleh Ibu Rumah Tangga
Sementara itu 7 kendaraan yang tidak di sesuai standar seperti tidak dilengkapi body motor, spion, knalpot racing dan tidak di lengkapi surat-surat plat nomor kendaraan dibawa ke Pos Polantas Simpang Lima Kota Bengkulu untuk dilakukan penilangan dan sidang selama satu bulan kedepan.
Disisi lain, Wakil Kesiswaan SMK N 4 Kota Bengkulu Muhammad Mukharom menyampaikan, terhadap siswa yang membawa atau menggunakan kendaraan yang tidak standar tersebut sebelumnya telah diberitahu lebih dulu, tetapi hal itu tidak diindahkan oleh para siswa.
Sehingga dengan adanya aparat kepolisian dalam hal ini Satlantas Polres Bengkulu, pihaknya merasa terbantukan dalam kegiatan itu. Ia juga berharap kedepan, tindakan yang dilakukan oleh Satlantas Polres Bengkulu bisa menjadi efek jera bagi siswa yang masih tetap membawa kendaraan yang tidak standar ke sekolah.
"Sebelumnya sudah kita ingatkan, tapi karena ini anak-anak jadi tidak mengindahkan arahan yang pihak sekolah berikan. Kedepan ini bisa jadi efek jera bagi para siswa, karena memang knalpot racing ini sangat meresahkan warga karena bunyinya yang keras. Sedangkan untuk tindakan yang diberikan kita pihak sekolah tidak merasa keberatan," tutup Muhammad Mukharom.(LindaBangun/Magang)