CURUP, BE – Maraknya keterlibatan pelajar dalam peredaran Narkotika yang belakangan berhasil diungkap jajaran Polres Rejang Lebong (RL) membuat Bupati RL, H Suherman SE MM bersuara keras. “Saya merasa sangat kecewa, ternyata masih saja ada pelajar yang terlibat dalam peredaran narkotika,” ujar Suherman.
Padahal, lanjut Suherman, Pemerintah Daerah RL dan TP PKK RL telah sangat gencar memberikan sosialisasi serta mengingatkan warga agar ikut berperan serta untuk memutus tali peredaran Narkotika di Kabupaten RL. “Hampir di setiap acara dan kegiatan kita selalu sampaikan masalah ini, tetapi tetap saja ada yang terlibat,” ujar Suherman.
Menurut bupati, permasalahan ini diakibatkan oleh kurang tingginya respon masyarakat terhadap sosialisasi narkotika yang selalu dilakukan oleh pemerintah. Seharusnya, masyarakat jeli dan mendukung penuh program tersebut. “Harus kita sama akui, jika untuk memutus mata rantai narkotika, khususnya di tingkat pelajar sangat dibutuhkan peran serta masyarakat dan peran orang tua,\" tuturnya.
Sebab, sambung bupati, tidak mungkin seorang orang tua tidak mengetahui sifat anak-anaknya. Jika perlu, selaku orang tua harus memberikan perhatian penuh kepada anaknya dengan cara memberikan kegiatan positif dan memberikan bimbingan penuh bagi pergaulan yang dilakukan anak-anaknya.
Jajaran polres RL sebelumnya mengamankan 1 dari 2 pemuda yang diduga sebagai bandar narkoba di Rejang lebong saat dilakukan peyergapan petugas di desa samberejo minggu malam (3/3), pukul 18.45 WIB lalu. Mirisnya, salah satu pelaku yang berhasil kabur berinisial RM (16) masih berstatus pelajar di salah satu SMA swasta YUang ada di RL. Bahkan, hingga saat ini, Polres RL masih memburu keberadaan RM.
“Kita tetap berkomitmen untuk terus mengungkap sindikat pertedaran narkotika ini. Petugas masih melacak keberadaan RM beserta S yang disebut–sebut sebagai Bandar besar peredaran ganja di RL,” ujar Kapolres RL, AKBP Edi Suroso SH melalui Kasat Narkoba, AKP Darwin Tampubolon SH. (999)