Untuk mengatasi masalah ini, para pengembang ColorOS melakukan pengujian selama tiga tahun untuk menemukan metode terbaik dalam computing resources sehingga dapat mencapai keseimbangan optimal antara performa berkekuatan tinggi dan konsumsi daya rendah. Setelah analisis dan pengujian berbagai data, tim pengembang berhasil mengembangkan Computing Power Model yang mampu melakukan instruction-level resource scheduling dalam CPU, GPU, dan DDR dengan lebih efisien.
Dynamic Computing Engine -Computing Power Model
Dengan dukungan Computing Power Model, saat perangkat menjalankan program game atau membuka kamera, CPU hanya perlu berperan sebagai "asisten" dan tidak perlu melakukan resource allocation untuk menjalankan fungsi tersebut. Hal ini dapat menghindari resource allocation berlebihan sehingga tidak perlu lagi berulang kali menguji efisiensi resource allocation. Hal ini juga dapat mengurangi konsumsi daya dan memperpanjang masa pakai baterai.
Data dari OPPO Find X5 Pro menunjukkan bahwa Computing Power Model dapat meningkatkan efisiensi daya secara signifikan. Menurut data dari OPPO Lab, setelah di- upgrade ke ColorOS 13, perangkat Find X5 Pro dapat digunakan untuk berkomunikasi melalui WhatsApp selama 19 jam, bermain PUBG selama 9 jam, menonton video YouTube selama 22 jam, atau melakukan panggilan video melalui WhatsApp selama 8 jam. Hasil simulasi ini juga menunjukkan bahwa masa pakai baterai Find X5 Pro dapat mencapai rata-rata 34 jam dalam frekuensi penggunaan normal.
n Parallel Computing: menghadirkan performa yang mulus saat menjalankan program yang berat dan melakukan multitasking
Sama seperti instruction-level resource scheduling yang dapat menyeimbangkan performa perangkat dan konsumsi daya, parallel computing juga sebuah teknologi yang penting dalam mengatasi memory allocation conflict.
Android menggunakan sistem serial memory allocation yang diterapkan pada app pertama yang dibuka oleh pengguna. Namun, mengingat kompleksitas berbagai app smartphone, sistem ini memiliki kelemahan yang signifikan. Misalnya, saat pengguna beralih dari satu app ke app lainnya yang memerlukan memory yang besar, perangkat akan melambat ( lag) atau bahkan macet ( freeze) karena sudah terlalu banyak memory yang dialokasikan untuk mengoperasikan app yang pertama kali dibuka. Sementara itu, sistem tidak mampu mengalokasikan memory untuk membuka app lainnya dalam waktu singkat. Fenomena ini merupakan masalah umum yang sering dialami oleh para pengguna smartphone dan belum ada solusinya. Terjadinya lag atau freeze diakibatkan oleh lock contention. Saat mengembangkan ColorOS, OPPO menemukan bahwa sebanyak 30% kasus lag atau freeze pada smartphone disebabkan oleh lock contention
Untuk menyiasati masalah ini, ColorOS menerapkan desain mikrokernel canggih yang mampu melakukan memory allocation dan memory reclaim secara paralel sehingga app yang berat tidak perlu “mengantri” untuk mendapatkan memory. Dengan membagi locked memory menjadi berapa blok yang berukuran kecil, CPU thread akan mampu melakukan memory allocation lebih cepat sehingga dapat mengurangi lag saat beralih dari satu app ke app lainnya. Solusi ini sangatlah penting untuk menghadirkan pengalaman pengguna yang lebih seamless saat mengopeasikan ColorOS, terutama bagi pengguna yang sering melakukan multitasking dan membuka sert a menjalankan beberapa app yang bebeda pada saat yang sama.
ColorOS 13 hadirkan pengalaman mulus bahkan saat multitasking dan membuka app yang berat
Performa mumpuni dalam ColorOS 13
Berkat teknologi Dynamic Computing Engine, ColorOS 13 mampu menghadirkan pengalaman pengguna yang lebih cepat dan cerdas.
Dalam hal produktivitas, ColorOS 13 memiliki fitur Multi-Screen Connect yang sudah di- upgrade sehingga mampu menghubungkan smartphone dengan tablet OPPO Pad Air ataupun komputer. Dilengkapi dengan OPPO Share, Multi-Screen Connect juga memungkinkan pengguna untuk memindahkan file dari satu perangkat ke yang lainnya dengan lebih cepat dan mudah, baik memindahkan file dari smartphone ke tablet ataupun ke komputer tanpa menggunakan internet. Pengguna dapat memindahkan berbagai jenis file dan dokumen sehingga pengguna dapat leluasa menggunakan berbagai perangkat yang terhubung sesuai dengan kebutuhan mereka.
Dalam hal pengalaman interaktif, Quantum Animation Engine dalam ColorOS meningkatkan realisme tampilan animasi dengan menghadirkan detil tambahan dan gerak an fisik canggih sehingga mengoperasikan interface ColorOS seolah mencerminkan hukum fisika. Setelah melakukan penelitian mendalam dan menerima masukan pengguna, tim pengembang ColorOS telah mengoptimalkan 61 efek animasi dalam interface ColorOS dan menghadirkan Behavioral Prediction dalam Quantum Animation Engine. Behavioral Prediction ini dapat mengenali dan memprediksi input dari pengguna saat mengoperasikan perangkat . Misalnya, saat pengguna membuka suatu app dan ingin segera membuka halaman kedua pada homescreen , biasanya pengguna harus menggeser layar ke atas dari bagian bawah layar dan menunggu hingga layar homescreen muncul untuk menggeser ke halaman kedua. Tetapi jika pengguna menggese r ke kanan setelah menggeser ke atas, sistem ColorOS 13 akan mengetahui tujuan akhirnya adalah untuk sampai ke halaman kedua homescreen dan akan membawa pengguna langsung ke sana. Hal ini mencegah konflik antara dua gerakan animasi dan memberi pengguna interaksi yang lebih halus dan intuitif.
ColorOS 12 Vs. ColorOS 13 ColorOS 12 dan ColorOS 13