Dari posisi volume perbankan syariah pada Desember 2012 sebesar Rp 764 miliar atau meningkat 31,64 persen, naik dibanding tahun 2011 yang hanya Rp 580 miliar.
Sedangkan dari sisi penghimpunan dana ketiga juga mengalami pertumbuhan 34,82 persen, yaitu Rp 350 miliar ditahun 2011 menjadi Rp 458 miliar yang didominasi tabungan sebesar Rp 235 miliar dan simpanan berjangka/deposito sebesar Rp 189 miliar. Sementara untuk pembiayaan saldo utang tumbuh 29,04 persen dari Rp 503 miliar menjadi Rp 649 miliar.
\"Pertumbuhan positif tersebut tidak lepas dari peran dan kerjasama antara pihak perbankan, akademisi, praktisi dan masyarakat Bengkulu,\" ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu, Yuwono saat memberikan sambutan dalam Seminar Nasional di Universitas Dehasen (Unived), kemarin.
Menurut Yuwono, salah satu wujud kerjasama antara perbankan syariah dan akademisi adalah terbentuknya laboratorium mini perbankan syariah di IAIN Bengkulu dan UMB.
Secara nasional jumlah bank umum syariah dan unit usaha syariah hingga Desember 2012 tidak mengalami perubahan. Namun demikian, jumlah jaringan kantor meningkat. Meskipun dengan jumlah 11 kantor bank umum dan 24 unit usaha syariah, namun pelayanan syariah kian meluas yang tercermin dengan perluasan kantor cabang dari 450 jadi 508 kantor cabang pembantu dan kantor kas.
\"Di Bengkulu tambah 1 kantor bank umum, yakni BNI Syariah, dengan begitu jumlah bank umum di Bengkulu berjumlah 5 bank, dan 2 BPRS,\" katanya.
Diprediksi, ditahun 2013 ini, keuangan dunia di Indonesia akan mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya. \'\'ADB (Asian Development Bank) memprediksikan pertumbuhan keuangan Indonesia mencapai 7,3 persen, prediksi yang positif itu akan mendorong tingkat kepercayaan Indonesia untuk tumbuh lebih baik, baik sektor luar negeri dan domestik,\'\' harapnya. (247)