BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM - Aliansi Nelayan Bengkulu meminta pemerintah memberikan subsidi langsung berupa bahan bakar minyak ketimbang uang tunai.
Pelaksana Harian Aliansi Nelayan Bengkulu yang mencakup Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah dan Bengkulu Utara, Rusman, mengatakan, nelayan membutuh solusi langsung berupa bantuan BBM khusus untuk nelayan.
Menurutnya, skema itu lebih dibutuhkan oleh nelayan ketimbang Bantuan Langsung Tunai (BLT). Hal itu bisa diberikan kepada nelayan yang memiliki Kartu Usaha Kelautan dan Perikanan, sehingga dapat dipastikan penyalurannya tepat sasaran.
"Hal yang paling penting adalah penggantian syarat administrasi penerima BBM bersubsidi dengan Kartu Kusuka," ungkap Rusman, Kamis (8/9/2022).
BACA JUGA:Soal Subsidi BBM Dialihkan ke BLT, Jonaidi: BLT Tak Bisa Mengatasi Kenaikan BBM
Ia juga menyampaikan, nelayan dengan kapal berukuran 4 gross ton (GT) membutuhkan biaya BBM sekitar Rp500 ribu untuk 25 hari melaut. Sementara itu, BBM mencakup 70% dari struktur biaya nelayan dalam melaut.
Selain itu, ia juga meminta agar pemerintah memperbanyak pendirian stasiun pengisian bensin nelayan atau SPBN di daerah agar ketersediaan BBM mudah didapat oleh nelayan.
"Pemerintah harus memperbanyak SPBN dan pengawasannya harus lebih ketat karena selama ini banyak dari nelayan tidak mendapatkan suplai BBM," jelasnya.
Ia juga meminta agar pemerintah memperketat pengawasan dan melibatkan organisasi nelayan dalam pengawasan distribusi BBM bersubsidi untuk nelayan.
"Kami juga tidak mau BBM bersubsidi dipakai atau dimanfaatkan sektor lain," tutupnya.(SUARY)