ARGA MAKMUR, BENGKULUEKSPRESS.COM - Nuryah, nenek berumur 71 tahun ini hidup di bawah garis kemiskinan. Ia dan anaknya Erlan Antoni menempati gubuk reyot yang hanya berukuran kurang lebih 3×5 meter yang berada di tanah milik warga di Desa Tanjung Raman Kecamatan Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara (BU).
Mirisnya lagi nenek Nurya saat ini sedang mengalami sakit stroke sehingga dirinya pun hanya dapat berbaring di tempat tidur saja.
Saat ditemui, Kepala Desa Tanjung Raman melalui Sekretaris Desa Edi Supardi melalui Sekdes, Riswanto mengatakan, nenek Nurya bersama anaknya tinggal di sana dalam kurun 2 bulan terakhir ini. Lantaran nenek Nurya tidak betah tinggal bersama satu lagi anaknya yang telah berkeluarga.
Akhirnya nenek Nurya dibuatkan gubuk di tanah milik adik kandungnya, untuk tinggal disana bersama anaknya bernama Erlan Antoni yang hingga saat ini belum berkeluarga lantaran sedikit mengalami kekurangan pada pola pikirnya.
BACA JUGA:Sudarman, Anggota DPRD Bengkulu Utara dari Golkar Didesak Mundur
"Memang nenek Nurya orang Lama, karena sebelumnya nenek ini memliki rumah di depan kantor desa yang pada akhirnya dijual dan dirinya pergi pindah ke Kabupaten Kepahiang dan pulang lagi di sini sekitar tahun 2020 lalu," kata Riswanto.
Ditambahkannya, bahwa pihak Pemerintah Desa telah memperhatikannya, sejak kepulangan dirinya ke sini. Akan tetapi karena data kependudukan nenek Nurya memang tidak ada, sehingga sulit untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah baik itu PKH dan Jamkesda serta PBI.
Namun selama nenek Nurya tinggal di sini, pihak pemerintah telah memperhatikan dengan meberikan program bantuan dari desa saja.
"Kalau BLT desa nenek Nurya dapat, karena data kependudukan belum ada dan baru dilengkapi pada tahun 2021. Sehingga nenek Nurya saat ini hanya menerima bantuan yang bersumber dari Dana Desa," terangnya.
Sementara itu, mengetahui adanya salah seorang warga Kecamatan Kota Arga Makmur yang hidup di bawah kemiskinan, pihak Pemerintah Kabupaten BU melalui Dinas Sosial, langsung segera menindaklanjuti keberadaan nenek Nurya. Hal tersebut diketahui setelah pihak Dinsos BU sedang memberikan bantuan sosial kepada Nenek Nurya, pada Rabu (07/09/22).
"Karena kita baru mengetahui, makanya kita langsung ke sini. Saat ini kita tengah mendata agar nenek Nurya masuk di dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sehingga kedepan nenek Nurya mendapatkan bantuan yang seharusnya didapatkan," ujar Riswanto.(127)