CURUP, BENGKULUEKSPRESS.COM - Persatuan Masyarakat Jawa Bengkulu (PMJB) Kabupaten Rejang Lebong akan menggelar kegiatan gerebek suro. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 27 dan 28 Agustus 2022 ini di Lapangan Desa Samberejo Kecamatan Selupu Rejang.
Gerebek suro adalah tradisi buadaya turun temurun masyarakat jawa sebagai ungkapan rasa syukur kepada sang pencipta.
"Insya Allah kita akan melaksanakan kegiatan gerebek suro pertama yang dilaksanakan se-kabupaten," sampai Ketua PMJB Kabupaten Rejang Lebong, Suhardhi DS dikonfirmasi Jumat (12/8).
Dijelaskan Suhardi yang merupakan anggota DPRD Provinsi Bengkulu, dalam gerebek suro yang mereka laksanakan tersebut sejumlah kegiatan akan dilaksanakan mulai dari bazar UMKM, kemudian doa bersama, ceramah agama hingga tarian massal kuda kepang.
BACA JUGA:Perayaan 17 Agustus, Warga Kota Boleh Gelar Perlombaan
"Untuk doa bersama akan kita laksanakan pada Sabtu (27/8) sore sekitar pukul 16.00 WIB dan puncak kegiatan pada hari Minggu," paparnya.
Pada puncak kegiatan tersebut, rencananya akan dihadiri oleh Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah. Karena menurut Suhardi pihaknya sudah melakukan audiensi dengan Gubernur Bengkulu untuk menyampaikan rencana kegiatan yang akan mereka laksanakan tersebut dan Gubernur Bengkulu bersedia untuk hadir.
Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk kegiatan gerebek suro yang dilakukan PMJB Kabupaten Rejang Lebong yang akan menjadi spesialisnya adalah penampilan tarian kuda kepang. Dimana dalam kegiatan kali ini akan dilaksanakan tarian massal kuda kepang yang akan diikuti sekitar 50 kelompok kesenian kuda kepang baik dari Rejang Lebong maupun luar Rejang Lebong termasuk dari beberapa daerah di luar Bengkulu seperti Lubuklinggau dan beberapa daerah lainnya.
"Kita menargetkan kegiatan gerebek suro ini akan menjadi agenda rutin yang kita laksanakan setiap tahunnya di Kabupaten Rejang Lebong," tegas Suhardi.
Dalam kesempatan tersebut ia juga mengungkapkan bahwa kegiatan gerebek suro yang akan dilaksanakan itu selain untuk melestarikan budaya Jawa juga diharapkan bisa menjadi salah satu destinasi budaya di Kabupaten Rejang Lebong dan Provinsi Bengkulu.(251)