Kepala bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Benteng, Burhan SKM mengatakan, “Sampel darah dari pasien serta warga sekitar pasien itu sudah diambil. Warga harus tetap berhati-hati dengan ancaman filaria itu,” katanya.
Penyakit Kaki Gajah ini bisa menular ke warga lainnya. Khususnya pada warga sekitar dilingkungan tempat tinggal penderita penyakit ini.Penyakit ini masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk, seperti anopheles culex aedes mansoniaan, opheles dan aedes.
Analisa medis, penyakit ini mewabah sepanjang nyamuk berkembang biak. Bila sudah terkena Kaki Gajah ini umumnya penyakitnya lebih permanen.Dijelaskan Burhan,diukur dari bahaya, Filaria memang tidak mematikan. Namun penyakit yang membenuat kaki menjadi besar ini mengakibatkan cacat menetap. Untuk upaya penyembuhannya penderita harus meminum obat sesuai dosis lewat petunjuk dokter.
“Kaki yang membengkak besar didalamnya ada pembuluh darah, didalam itulah spesies sejenis cacing bertahan dan berkembang biak banyak,” tuturnya.
Dalam waktu dekat Dinkes segera menerima laporan dari balai teknik kesehatan lingkungan dan pengendalian penyakit Pelembang (BTKLP2). Dari hasil laporan tersebut akan diketahui cara pengobatan Filaria. “Analisa para medis akan menentukan cara memberantas kaki gajah, baik yang sudah kena maupun yang belum tersentuh virus penyakit ini,” tutup Burhan. (111)