TAIS, bengkuluekspress.com - Sempat tertunda beberapa waktu lalu, kemarin, Bapemperda kembali membahas Raperda penyertaan modal Bank Bengkulu. Hanya saja, dalam pembahasan DPRD Seluma mempertanyakan deviden dari penyertaan modal yang sudah dilakukan oleh Kabupaten Seluma. Serta, penyaluran deviden kemana saja yang telah dilakukan oleh Bank Bengkulu tersebut.
\"Sebelum disetujui, maka kita meski tahu dulu penyertaan modal berapa? Deviden berapa? Termasuk disalurkan kemana saja? Serta CSR kemana digunakan,\" tegas Ketua Bapemperda DPRD Seluma, Tenno Heika SSos kepada wartawan.
Ditegaskan, bahwasanya pemaparan yang dilakukan tersebut jelas termasuk kontribusi BB terhadap pelaku usaha kecil menengah. Sehingga jika ini sudah disampaikan, maka Perda penyertaan modal bisa disetujui oleh Bapemperda. Sehingga jika memang sudah disampaikan, maka penyertaan modal bisa dilakukan setelah Perda disetujui pada tahun depan.
\"Kita sahkan dulu Raperda-nya, baru penyertaan modal kita bahas kedepannya,\" bebernya kepada wartawan.
Sementara itu, Okti Fitriani MPd kepada wartawan menerangkan, jika dari penghitungan deviden atas penyertaan modal yang sudah dilakukan sebesar Rp 15 miliar. Serta jangan sampai kajian deviden perhitungannya dalam bentuk deposito saja.
\"Bagaimana penyertaan modal tersebut berkembang dan menguntungkan. Kita minta juga bank Bengkulu alasan logisnya besaran penyertaan modal dan deviden yang diraih oleh pemerintah daerah sebagai bentuk PAD,\" sampainya. (333)