KOTA MANNA, bengkuluekspress.com - Setelah seminggu lalu warga Bengkulu Selatan (BS) yang terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD) mencapai 65 orang. Namun karena saat ini musim penghujan, warga yang terserang DBD kembali bertambah. Hal ini lantaran disaat musim penghujan, terjadi banyak genangan air di daerah pemukiman.
\"Dalam satu minggu ini ada penambahan 5 orang yang kena DBD,\" kata Kepala Dinas Kesehatan BS, Siswanto SSos MSi melalui Kabid P2PL, Budi Syahputra SKM MM.
Dikatakan Budi, ke-5 warga yang terserang DBD tersebut diantaranya di Kecamatan Pasar Manna, di Desa Talang Tinggi Kecamatan Ulu Manna, Desa Padang Mumpo Kecamatan Pino dan Desa Tambangan Kecamatan Manna. Sehingga dari jumlah sebelumnya yamg hanya 65 orang, hingga saat ini warga BS yang terkena DBD menjadi 70 orang.
\"Dari 70 warga yang terkena DBD, 67 kasus sudah di fogging dan 3 lagi yang belum difogging,\" ujarnya.
Tiga titik yang belum difogging tersebut yakni di Desa Talang Tinggi, Padang Mumpo dan Desa Tambangan. Sedangkan yang baru difogging, Kamis (9/12) di Jalan Kemas Jamaludin Kelurahan Padang Sialang, Pasar Manna. Untuk tiga titik tersebut, Budi mengaku akan diupayakan secepatnya, sehingga di daerah tersebut tidak ada lagi penambahan warga yang terserang DBD.
\"Kami mengupayakan semua daerah yang ada warganya terserang DBD akan kami fogging,\" imbuhnya.
Dijelaskan Budi, meskipun ada penambahan warga yang terserang DBD hingga 5 orang dalam satu minggu terakhir dan saat ini sudah berjumlah 70 orang yang terserang DBD. Namun jumlah tersebut masih jauh dibawah jumlah tahun lalu. Sebab tahun lalu warga yang diserang DBD mencapai 167 orang. Daerah yang paling banyak kena DBD tahun ini masih sama dengan tahun lalu yakni di Kecamatan Kota Manna dan Pasar Manna. Pasalnya ke-3 Kecamatan tersebut merupakan daerah padat penduduk. Adanya warga yang terkena DBD lantaran di daerah tersebut masih ada genangan air kotor. Sehingga menjadi tempat sarang nyamuk.
\"Kita harus terus menjaga kebersihan lingkungan jangan biarkan ada genangan air di lingkungan kita, sehingga ke depan warga yang terserang DBD tidak bertambah lagi,\" terang Budi. (369)