Penimbun BBM Padati SPBU

Rabu 01-12-2021,11:13 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

SUKARAJA, BE - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Provinsi Bengkulu diduga disalahgunakan oleh sejumlah penimbun atau pengunjal BBM. Aktivitas, penimbunan BBM dapat terlihat jelas di lingkungan SPBU 24.385.25 Sukaraja. Data berhasil di himpun BE hingga pukul 19.00 WIB, BBM bertolak dari depo Pertamina menuju sampai di SPBU Sukaraja. Puluhan mobil dengan berbagai jenis merek sudah berkumpul di sebelah SPBU itu sendiri, bahkan sudah mengambil ancang ancang untuk mengantri BBM dengan berbagai jenis. Apa bila sudah mengisi penuh BBM, mobil tersebut kembali mengosongkan dengan menjual BBM kepada penampung yang sudah menunggu di sebelah. Hal ini dapat terlihat jelas dan bisa diamati secara kasat mata. \"Saya pastikan mobil mobil tua seperti Kijang, Escudo dan sedan ini adalah pengunjal dan hasil minyak ini langsung di keluarkan dan di jual kembali serta mobil kembali mengantri,\" ujar salah seorang warga yang enggan namanya ditulis. Kepada BE, warga yang juga ASN ini menerangkan pengunjal dan penimbun BBM ini selain warga Seluma juga terdapat warga Kota Bengkulu yang sengaja datang untuk antri BBM. Untuk harga jual sendiri bervariatif sehingga wajar jika BBM harga eceran di pedagang sampai tembus Rp 15 ribu untuk Petralite. \"Akibatnya jelas harga minyak di pedagang kaki lima mencapai Rp 15 ribu untuk Petralite dan Pertamak sampai Rp 18 ribu perliternya,\" katanya. Dengan maraknya penimbun dan pengunjal BBM yang ikut mengantri ini jelas sangat meresahkan dan ini jauh merugikan warga yang hendak mengisi BBM untuk keperluan sehari hari. \"Kalo saya jelas untuk mobilitas ke kantor dan pulang ke Sukaraja. Jika tetap dibiarkan jelas ini merugikan konsumen lainnya,\" ujar sumber BE ini. Ketika dikonfirmasi BE, salah seorang Operator SPBU 24.385.25 Sukaraja, Benny menerangkan, pengunjal dan penimbun BBM memang kerap datang dan mengisi di SPBU. Namun mereka tidak bisa bertindak banyak karena tidak bisa melarang dan yang dibeli adalah minyak tidak bersubsidi. \"Jadi kalo sudah antrian panjang kami tidak bisa bertindak terhadap penimbun dan pengunjal BBM terpaksa kami layani saja lagi,\" ujar Benny kepada wartawan. Sebagian besar konsumen SPBU di Kabupaten Seluma dipenuhi oleh penimbun dan pengunjal BBM. Hal ini dapat terlihat sebelum BBM di suplai ke SPBU ataupun masih dalam perjalanan sejumlah pengunjal dan penimbun ini sudah berada di sebelah SPBU. \"Tidak di musim sulit BBM saja, hari hari biasa bisa terlihat kok penimbun dan pengunjal BBM ini berada di sebelah SPBU,\" bebernya. Sementara itu, ketika ditanya faktor kelangkaan BBM terjadi akibat pasokan dari depo Pertamina Pulau Baai juga telat sampai ke SPBU. Dengan alasan sebelumnya mentain kendaraan penyuplai, kemudian nozel di depo mengalami kerusakan dan terbaru adalah kapal tidak bisa bersandar ke pelabuhan. \"Untuk solar 8 ton sampai 16 ton setiap harinya dan tidak ada permasalahan. Sedangkan Petralite 8 ton. Namun untuk Pertamax sudah dua minggu tidak sampai dari depo Pertamina,\" pungkasnya.(333)

Tags :
Kategori :

Terkait