Bengkulu, bengkuluekspress.com - Masuknya virus Corona Diasase 19 (Covid-19) ke tanah air melumpuhkan segala tatanan yang ada di Indonesia. Mulai dari kehidupan masyarakat yang terguncang, perekonomian yang amburadul hingga lini sektor terkena dampak dari virus tersebut. Hampir dua tahun sudah Indonesia mencoba bangkit dari keterpurukan yang disebabkan oleh virus kecil yang sangat mematikan ini. Tak hanya itu, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengembalikan situasi dan keadaan seperti sedia kala namun belum sepenuhnya terwujud. Presiden sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di Indonesia telah mengambil berbagai langkah untuk membangkitkan Indonesia pasca diserang wabah pandemi covid-19. Gerakan 3 M (menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjauhi kerumuman), intruksi social distancing, penerapan PSBB dan PPKM telah dilakukan. Namun, khusus peningkatan angka terkonfirmasi positif covid-19 di Provinsi Bengkulu kian meningkat pada bulan Juni-Juli tahun 2020. Akhirnya program vaksin muncul dengan harapan dapat mencegah penularan covid-19 dan sebagai bentuk ikhtiar dalam menghadapi pandemi covid-19. Program vaksinasi mulai dilakukan di Indonesia dan Presiden Jokowi menjadi orang pertama yang menerima suntikan vaksin. Kemudian porgram vaksin mulai digencarkan hingga ke pelosok negeri dengan role model adalah kepala daerah. Kepala daerah menjadi orang pertama yang melakukan suntikan vaksin covid-19 dengan harapan dapat menjadi contoh bagi masyarakatnya. Provinsi Bengkulu sendiri diawali oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang melakukan suntik vaksin covid-19 sinovac pada tanggal 14 Januari 2021 di Rumah Sakit M Yunus Bengkulu. Sebagai bentuk kepercayaan dalam mengayomi masyarakat di seluruh aspek, Polri mengambil peran dalam penyaluran program vaksinasi bagi masyarakat. Provinsi Bengkulu yang dimotori oleh Polda Bengkulu telah mendroping sebanyak 237.798 dosis vaksin yang akan disalurkan melalui gerai yang didirikan oleh Polda Bengkulu beserta jajaran Serta dengan melaksanakan vaksinasi massal yang dimotori oleh berbagai sub satker. Dari data droping vaksin Polda Bengkulu, tercatat per tanggal 15 November 2021 telah digunakan sebanyak 223.044 dosis. Vaksin-vaksin itu telah disalurkan dari berbagai satuan yang ada di lingkungan jajaran Polda Bengkulu diantaranya Satbrimobda sebanyak 7.032 dosis. Biddokes Polda Bengkulu 108.372 dosis, Polres Bengkulu 3.598 dosis, Polres Bengkulu Selatan 19.160 dosis, Polres Bengkulu Utara 12.736, Polres Rejang Lebong 13.40& dosis, Polres Kepahiang 9.902 dosis, Polres Kaur 10.650 dosis, Polres Seluma 6.726 dosis, Polres Mukomuko 10.858 dosis, Polres Lebong 4.652 dosis dan terakhir Polres Bengkulu Tengah 15.950 dosis. Dikatakan Kapolda Bengkulu Irjen Pol Drs Guntur Setyanto, M.Si melalui Kabid Hubungan Masyarakat Polda Bengkulu Kombes Pol Sudarno, S.Sos,MH, Polda Bengkulu telah membuka sebanyak 17 gerai yang tersebar di seluruh kabupaten/kota yang diakomodir oleh masing-masing Polres. Dimana dari data terakhir yang diperoleh vaksin polri yang ada di Bengkulu tersisa sebanyak 14.754 dengan capaian 96 persen. \"Capaian vaksin hingga saat ini mencapai 96 persen dan masih terus dilakukan upaya vaksinasi bagi masyarakat Bengkulu. Bahkan saat ini Polres-polres yang ada dilingkungan Polda Bengkulu telah melakukan gerakan vaksin door to door,\" kata Kombes Pol Sudarno, S Sos, MH pada bengkuluekspress.com. Selain kalangan lansia (lanjut usia), program vaksinasi polri ini juga menyasar ke semua kalangan tak tertinggal bagi kaum pelajar dan anak di bawah usia 12 tahun serta ibu hamil dan menyusui. Hal itu terbukti dari antusias masyarakat Bengkulu yang ramai-ramai mendatangi gerai vaksin massal yang diselenggarakan oleh Polda Bengkulu. Salah satunya Febi Elmasdito (27) warga Kota Bengkulu yang mengikuti program vaksinasi polri yang dikemas dalam bentuk serbuan vaksinasi merdeka oleh jajaran Polda Bengkulu. Keikutsertaanya dalam program vaksinasi ini adalah untuk membentuk kekebalan tubuh (herd immunity) agar terhindar dari penyebaran virus covid-19. Serta sebagai bentuk ikhtiar dalam memerangi pandemi covid-19 “Awalnya ada rasa tidak percaya akan vaksin namun seiring berjalannya waktu saya mau divaksin. Harapan saya dengan vaksin ini bisa mencegah penyebaran virus corona dalam diri saya dan indonesia terbebas dari virus corona,\" kata Febi usaí melakukan vaksinasi Pria yang berprofesi sebagai jurnalis ini juga mengungkapkan bahwa dalam menjalankan tugasnya, dorongan vaksis ini sangat dibutuhkan dalam tubuhnya terlebih pekerjaan yang ia geluti sangat sentan akan terpapar covid-19. \"Dengan vaksin yang saya lakukan ini juga sebagai upaya mendukung program pemerintah dalam memerangi pandemi covid-19 dan berharap agar pertumbuhan ekonomi kembali pulih seperti sedia kala,\"ujar pria 27 tahun ini. Pemulihan Ekonomi Nasional Dampak pandemi covid-19 perekonomian Indonesia jadi kacau-balau. Utang piutang dimana-mana bahkan mirisnya semua lini sektor lumpuh total dihajar pandemi. Presiden Republik Indonesia melalui Kementerian Keuangan berupaya membangkitkan kembali perekonomian Indonesia. Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) menjadi program yang diberikan pemerintah pusat bagi masyarakat untuk mengurangi dampak covid-19 dalam membangkitkan perekonomian. Selain penanganan di sektor kesehatan, Polri juga berperan dalam memulihkan perekonomian masyarakat. Lewat program Kemnkeu, Polri dipercaya menjadi penyalur dana yang diperuntukan bagi masyarakat. Provinsi Bengkulu menerima sebanyak 4500 kouta penerima Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima dan Warung (BTPKLW) yang disalurkan melalui Kepolisian Daerah Bengkulu. Kepala Bidang Keuangan Polda Bengkulu Kombes Pol Bambang Kusnarianto,S.I.K mengungkapkan penyaluran bantuan tunai bagi pedagang kaki lima dan warung ini dibagi menjadi dua instansi yakni dari Polri dan TNI. Dari dana yang disediakan Kementerian Keuangan sebesar Rp. 1,2 triliun, Polri menerima kucuran dana sebesar Rp. 600 miliar yang akan disalurkan ke 28 Polda di seluruh Indonesia dan terbagi menjadi 141 polres/polresta. \"Penyaluran bantuan ini diberikan kepada mereka yang masuk dalam wilayah PPKMlevel IV sesuai dengan inmendagri no 27-28 tahun 2021,\" ujar perwira Polda Bengkulu dengan pangkat Komisaris Besar Polisi. Lebih lanjut dikatakan Kombes Pol Bambang Kusnarianto, S.I.K, Kota Bengkulu menjadi salah satu daerah tingkat dua di Provinsi Bengkulu yang mengalami PPKM Mikro level IV. Dengan kucuran dana yang diterima sebanyak Rp. 5,4 miliar dan masing-masing penerima mendapat Rp. 1,2 juta. Penyaluran bantuan langsung tunai bagi pedagang kaki lima dan warung ini dimulai sejak tanggal 21 September hingga 31 Oktober 2021. Dalam penyaluran ini, Polda Bengkulu menghimpun data dari Dinas Koperasi baik tingkat kota maupun provinsi dengan melakukan pengecekan secara langsung ke masyarakat agar penyaluran tersebut tepat sasaran. \"Pengecekan tersebut dilakukan oleh Bhabin Khamtibnas dengan bekal data koperasi lalu kroscek lapangan guna terwujudnya penerimaan yang objekstif, tepat sasaran , transparan, pengelolaan cepat dan akuntabelitas atau dapat dipertanggung jawabkan,\" ucap mantan Kabag RBP Polda Jawa Barat ini. Sementara itu, sebanyak 5909 calon penerima bantuan langsung tunai yang diajukan Polda Bengkulu, hanya 4500 yang terverifikasi dan 1049 orang dinyatakan tidak lolos verifikasi lantaran telah menerima Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) yang diberikan oleh pemerintah pusat beberapa waktu lalu. Kendati demikian, dengan berakhirnya masa penyaluran bantuan langsung tunai tersebut, Pihak Polda Bengkulu memastikan bahwa seluruh kouta yang diajukan telah menerima bantuan dari Kementerian Keuangan yang disalurkan melalui Polri khususnya di Polda Bengkulu. \"Penerima bantuan ini adalah mereka yang tidak terdaftar dalam penerima BPUM. Tidak hanya itu mereka juga bukanlah bagian dari ASN, TNI, Polri, Pegawai BUMN, dan BUMD,\" tutup Kombes Pol Bambang. Penulis : Tri Yulianti
Vaksinasi Penawar Corona
Minggu 21-11-2021,09:32 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :