BENGKULU, BE - Rencana Pemerintah Kota Bengkulu akan memberikan bantuan sosial (bansos) berupa gas elpiji isi 3 Kg kepada masyarakat miskin di Kota Bengkulu terancam batal. Pasalnya, hingga kini Kementerian ESDM tak kunjung mengeluarkan izin atau rekomendasi terkait tawaran kerjasama Pemkot dengan PT Pertamina untuk pengadaan gas melon tersebut.
\"Suratnya belum kita terima, jadi bagaimana mau dibagikan kalau tidak ada izin,\" ujar Wakil Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, kemarin (2/11).
Dijelaskan Dedy, pada dasarnya PT Pertamina mendukung program Pemkot untuk membagikan 30 ribu gas 3 Kg gratis kepada masyarakat. Hanya saja, usulan yang ditawarkan Pemkot tersebut terbilang baru pertama kali dilakukan, sehingga memerlukan koordinasi yang cukup panjang dan izin dari kementerian.
\"Kita sudah mengusulkan, tinggal PT Pertamina membuat regulasinya lagi,\" jelasnya.
Jika program yang sudah terlanjur dijanjikan ini batal dilaksanakan, menurut Dedy, bukan dikarenakan tidak ada keseriusan dari Pemkot, namun kewenangan Pemkot juga terbatas, meski Pemkot telah memploting anggaran miliaran rupiah untuk membagikan gas gratis tersebut.
Di sisi lain, pihaknya juga belum bisa menjanjikan apakah program ini akan dilanjutkan tahun depan atau tidak.
\"Intinya kita masih menunggu, semua tergantung keputusan Dirjen ESDM, anggarannya sudah siap kok,\" beber Dedy.
Sementara itu, mengantisipasi terjadinya kelangkaan gas 3 Kg tahun depan, Pemkot dan PT Pertamina telah sepakat untuk mengubah metode penyaluran.
Pemkot akan mengintervensi dari pendataan warga miskin yang telah divalidasi di setiap kelurahan.
\"Seluruh data warga miskin akan terus di-update oleh pihak kelurahan dan Dinsos, sehingga penyaluran gas sesuai dengan jumlah warga miskin di wilayah sekitar,\" imbuhnya.
Sementara itu, Sales Branch Manager (SBM) Rayon V Lampung Bengkulu, Ferry Fernando saat dikonfirmasi belum bisa memberikan keterangan. (805)