KOTA MANNA, bengkuluekspress.com - Jabatan Direktur (Dir) Rumah Sakit Umum Daerah Hasanuddin Damrah (RSUDHD) Manna Bengkulu Selatan (BS) saat ini sudah beralih. Jika sebelumnya dijabat oleh dr Emrusmadi SPBM, saat ini dijabat oleh pelaksana tugas (Plt) dr Debi Utama.
Kepala Dinas Kesehatan BS, Siswanto SSos membenarkan hal tersebut. Dikatakannya serah terima jabatan (sertijab) Dir RSUDHD Manna dari yang lama ke yang baru sudah dilakukan.
\"Sertijab-nya Dir RSUDHD Manna Jum\'at (16/4) di aula Dinas Kesehatan BS,\" katanya.
Dikatakan Siswanti pergantian Dir RSUDHD Manna BS ini lantaran saat ini RSUDHD Manna kekurangan dokter spesialis bedah. Sebab sebelumnya saat dr Emrusmadi diberikan tugas tambahan sebagai Dir RSUDHD, masih ada dokter spesialis bedah lainnya yakni dr Andri. Hanya saja saat ini dr Andri sudah pindah tugas ke tempat lain.
Dengan begitu di RSUDHD tidak ada lagi dokter spesialis. Untuk mengantisipasi kekosongan dr spesialis, maka dr Emrusmadi yang menjabat Dir RSUDHD Manna BS dikembalikan ke tugas utamanya sebagai dokter spesialis. Sehingga untuk penggantinya ditunjuk dr Debi yang merupakan dokter umum.
\"dr Debi baru menjadi Plt Dir belum definitif,\" ujarnya.
Dijelaskan Siswanto dikembalikannya dr Emrusmadi ke dokter spesialis umum, agar pelayanan di Rumah sakit dapat lebih maksimal. Sebab ketika dirinya menjabat Dir RSUDHD Manna dikhawatirkan, pelayanan bidang spesialis bedah terganggu. Dicontohkan Siswanto, mengingat di RSUDHD Manna saat ini hanya dr Emrusmadi sendiri yang merupakan dokter spesialis bedah, maka ketika ada yang harus dibedah di RSUDHD, sedangkan saat itu dr Emrusmadi dipanggil bupati atau ada kegiatan lainnya sebagai Dir RSUDHD, maka pelayanan dipastikan terganggu.
Sehingga oleh Bupati, Gusnan Mulyadi SE MM, dr Emrusmadi dikembalikan ke tugas utamanya sebagai dokter spesialis bedah. Kemudian dirinya menunjuk dr Debi yang merupakan dokter umum menjadi Plt Dir RSUDHD Manna.
\"Jabatan Dir RSUDHD hanya tugas tambahan, semoga dengan adanya pergantian Dir ini, pelayanan di RSUDHD semakin maksimal,\" harap Siswanto. (369)