JOHAN Syafri, warga Desa Karang Tinggi, Kecamatan Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) merupakan salah satu petani yang sukses mengolah tanaman tumpang sari pada lahan perkebunan sawit. Sembari menanti sawit berbuah, bisa meraup penghasilan mencapai Rp 2 juta perbulan per hektare (Ha). Berikut liputannya! Bakti Setiawan, Bengkulu Tengah Program replanting perkebunan kelapa sawit ternyata benar-benar bermanfaat bagi petani di Kabupaten Benteng. Bantuan dana sebesar Rp 25 juta per Ha membuat para petani menggarap lahan mereka secara optimal. Salah satunya ialah penggarapan lahan yang dilakukan oleh anggota Kelompok Tani (Poktan) Kembang Tanjung di Desa Karang Tinggi. Lahan yang telah ditanami juga digunakan untuk bercocok tanam menggunakan pola tumpang sari selama kurang lebih 2 tahun. Seperti tanaman jenis jagung, cabe dan jahe yang memiliki nilai ekonomis. Ketua Poktan Kembang Tanjung, Johan Syafri mengaku, dari total 1.317 Ha lahan perkebunan sawit yang di replanting di Kabupaten Benteng tahun 2021, kelompoknya mendapatkan bantuan replanting perkebunan sawit seluas 140 Ha. Lahan itu merupakan milik 86 anggota Poktan. \"Pasca sawit selesai ditanam, lahan kami tanami dengan jagung. Jika dikalkulasikan, penghasilan bersih yang kami dapat dari bertanam jagung sebesar Rp 2 juta perbulan,\" ungkap Johan. Ditambahkan Johan, salah satu tujuan bercocok tanam dengan pola tumpang sari ialah agar tanaman sawit tetap bersih dan terhindar dari rumput liar (gulma). Agar pertumbuhan tanaman tumbuh subur, petani harus memberikan perlakukan berupa pemupukan secara rutin dan sesuai dosis. Selain itu, jangan sampai petani kehilangan penghasilan selagi sawit belum produktif berbuah \"Setelah jagung selesai dipanen beberapa waktu lalu, lahan akan kami tanami jahe dan cabai.,\" tambah Johan. Agar hasil panen melimpah dan membuat petani sejahtera nan makmur, paparnya, petani harus kreatif dan inovatif serta banyak berkonsultasi dengan para ahli tetang cara bertanam yang benar. \"Kami meminta bantuan dengan Pemdes Pelajau yang telah menerima bantuan Alsintan jenis Jonder untuk membantu mengolah tanah. Sehingga, lahan gersang dan tandus bisa menjadi gembur. Tak lupa pula diberi tambahan pupuk sebelum ditanami,\" terang Johan. Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Pelajau sekaligus Ketua Perkumpulann Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (PAPDESI) Kecamatan Karang Tinggi, Ujang Supran menegaskan, dirinya siap mensuport kegiatan petani. Khususnya dalam hal mengolah lahan. Jonder bantuan dari Distan Benteng bisa dimanfaatkan oleh petani tanpa harus menyewa. Dengan adanya Alsintan, petani bisa mengolah lahan secara modren dan efektif. Selain tak menghemat tenaga dan biaya, pekerjaan juga dapat diselesaikan lebih cepat. \"Silahkan saja menggunakan Alsintan yang kami miliki. Petani hanya cukup menyediakan BBM dan upah operator. Jika ada kerusakan pada alat, kita perbaiki bersama,\" pungkas Ujang.(135)
Sukses Kembangkan Tanaman Tumpang Sari di Kelapa Sawit /Petani di Benteng Untung Rp 2 Juta Perbulan/hektar
Sabtu 10-04-2021,19:41 WIB
Editor : Novri Enyeng
Kategori :