TAIS, bengkuluekspress.com - Seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah(OPD) dan pejabat lainnya di lingkungan Pemkab Seluma, harus bisa menerima kritikan dan masukan untuk kebaikan pelayanan kepada masyarakat. Serta saat dikritik dan diprotes, jangan mencari pembenaran lainnya. Dan, jika tidak mau dikritik, jangan jadi pejabat atau mundur saja dari jabatannya.
\"Khususnya kritikan soal pelayanan, tentunya bagus untuk berbenah dan perbaikan. Bukan malah mencari pembenaran dan kebakaran jenggot,\" tegas Bupati Seluma, Erwin Octavian SE kepada wartawan.
Dijelaskan, sebuah kritikan soal pelayanan dimaksudkan untuk berbenah agar menjadi lebih baik. Dan seluruh pejabat di lingkungan Pemda Seluma harus siap dikritik dan saran. Itu bagian dari pengawasan agar tidak terjadinya kesalahan terus-menerus, itulah makanya dikritik.
\"Intinya kita ini jangan anti kritikan termasuk pejabat di Seluma ini. Jika tidak mau, mundur saja jadi pejabat,\" tegas bupati.
Menurut bupati, kritikan dalam sebuah pemerintahan tersebut sangatlah dibutuhkan, sebagai wadah kontrol sosial. Hanya saja yang terpenting kritikan tersebut sifatnya membangun.
\"Sifatnya kritikan untuk membangun, dibutuhkan. Termasuk saya sebagai bupati, ini juga perlu untuk dikritik dan saran pendapat agar tidak salah,\" bebernya.
Lebih lanjut mantan Pejabat eselon III tersebut memastikan, bahwa timbulnya kritik atas kinerja suatu OPD ataupun pemerintahan tentu karena memang ada yang merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan.
\"Saya sudah mendengar soal kritik untuk pelayanan Dukcapil Seluma. Saya rasa itu baik, dan silahkan untuk diperbaiki dan sosialisasikan di tengah masyarakat, libatkan seluruh media ini,\" pungkasnya. (333)