Manfaatkan Limbah Ikan Tenggiri, Pemuda Bengkulu Ini Jadi Jutawan

Senin 15-02-2021,20:24 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Tulang ikan tenggiri biasanya hanya menjadi limbah yang dibuang saja. Tetapi hal ini tidak berlaku bagi Rofiq (23). Pemuda ini mampu mengolahnya menjadi kerupuk dengan gizi tinggi yang diberi nama kerupuk Tuiri. Sekarang untung dari penjual ini mencapai puluhan juta perbulannya. Rofiq sangat mudah mendapatkan pasokan tulang ikan tenggiri. Ia mendapatkan bahannya dari tempat-tempat penggilingan ikan di Bengkulu yang selama ini menjadi limbah yang tak terpakai. “Melihat banyaknya limbah ikan tenggiri di Bengkulu saya berpikir bagaimana memanfaatkan limbah ini sebaik mungkin,\" ujar Rofiq, Sabtu (6/2). Rofiq menuturkan, kerupuk ikan tenggiri (Tuiri) sangat bagus untuk dikonsumsi semua kalangan, terutama anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Karena kerupuk Tuiri ini memiliki protein yang sangat tinggi. Pada awalnya Rofiq memasarkan dagangannya kepada teman-teman dan para tetangga saja. Melihat banyak yang menyukai kerupuk Tuiri akhirnya ia berani mencoba menitipkan ke toko-toko makanan di Bengkulu. “Pada awalnya saya hanya menjual kepada teman-teman dan para tetangga. Karena banyak yang menyukainya saya menitipkan juga ke toko oleh-oleh Bengkulu,” imbuhnya. Kerupuk Tuiri di jual perbungkus dengan harga Rp 15.000 untuk berat 100 gram. Terdapat 8 varian rasa yaitu, original, balado, jagung manis, jagung bakar pedas, balado jeruk, spicy barbeque, cheese corn, jagung bakar pedas manis . Reseller dari kerupuk ini sekarang sudah menyebar di Provinsi Sumatera Selatan, Sumatera Barat, dan Jabodetabek. Produk yang dipasarkanpun sudah lebih dari 50.000 bungkus. “Penjualan kerupuk Tuiri sekarang sudah maju pesat, reseller kami pun sudah ada di Provinsi Sumatera Selatan, Sumatera Barat, dan Jabodetabek,” ujarnya. Kerupuk ini sudah mendapatkan izin dari Dinas Kesehatan dan label halal dari MUI. Jadi pembeli tidak ragu lagi untuk mengkonsumsi kerupuk ini. “Produk ini sudah diperiksa dinas kesehatan dan mendapatkan label halal dari MUI, jadi aman untuk dikonsumsi,” ujar Rofiq. Rofiq mengatakan bahwa kerupuk tuiri ini sudah pernah dibeli orang Malaysia, walaupun baru sedikit karena terkendalah ongkir. Sekarang ia sedang bernegoisasi dengan pembeli dari Hongkong, mereka bernegoisasi bagaimana cara pengiriman ke Hongkong, karena besarnya biaya ongkir yaitu Rp. 400.000 per kilonya. Penjualan kerupuk Tuiri mencapai 3 ribu - 5 ribu bungkus perbulan dengan penghasilan puluhan juta untuk satu bulan. Sekarang kerupuk Tuiri dapat dibeli secara online di aplikasi Shoppe dengan nama toko oleh-olehkhasbengkulu dan di instagram dengan nama krupuktuiri.official atau bisa menghubungi whatshapp dengan nomor 082279094900.(mg9)          

Tags :
Kategori :

Terkait